header umma faha

Umma Curhat : Benarkan cuaca sedang tidak baik-baik saja?

Posting Komentar
Efek gas rumah kaca

Assalamu'alaikum, apa kabar? Cuaca sedang tidak baik-baik saja, benar gak sih? Belum lagi gaung mengenai terjadinya resesi dunia.

Saat ini cuaca selalu mengalami perubahan mendadak di setiap negara. Seperti halnya kemarin, tiba-tiba suami mengirim video di lokasi kerjanya sedang turun hujan deras. Kondisi di rumah sangat berbeda alias kering kerontang. Padahal jarak kami berada masih dalam satu kota.

Saya kemudian membuka grup komunitas sesama satu kota. Bu ibu saling melaporkan kondisi cuaca di lokasi masing-masing di waktu yang sama. Aktivitas ini sering dilakukan belakanga. Apalagi sejak hujan tak kunjung turun.

Memasuki sudah bulan Oktober tahun 2023, peristiwa hujan menjadi begitu istimewa. Cuaca terik terjadi sepanjang hari hampir di semua kota di Indonesia. Umma sendiri jadi makin anteng di rumah saja jika tidak ada urusan mendesak.

Saya sendiri juga kadang kaget kalau melihat berita mengenai banjir di suatu daerah. Apalagi jika sebagian besar wilayah sudah memasuki musim kemarau. Lalu berita berganti dengan info kebakaran hutan maupun lahan. Kejadian paling heboh terjad kebakaran di Bromo bulan lalu.

Penyebab Cuaca Ekstrim

Cuaca tidak baik-baik saja sebenarnya disebabkan oleh aktivitas manusia. Bahkan jauh sebelum kita diciptakan. Allah Subhanahu wa Ta'ala sudah memberikan peringatan.

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (dampak) perbuatan mereka. Semoga mereka kembali (ke jalan yang benar).” (30: 41).

Perubahan cuaca ini disebabkan oleh terjadinya pemanasan global. Pemanasan global sendiri merupakan proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Peningkatan suhu global menyebabkan perubahan-perubahan seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim dan lain-lain.

Pemanasan global ini terjadi karena efek gas rumah kaca. Emisi gas rumah kaca menyelubungi bumi sehingga panas matahari pun terperangkap. Hal ini menyebabkan pemanasan global disertai perubahan iklim. Pembentukan gas rumah kaca terjadi antara lain karena:


Penciptaan Energi

Proses mengubah energi saat ini dilakukan dengan membakar bahan bakar fosil. Pembakaran batu bara, minyak, dan gas alam untuk menghasilkan listrik dan atau panas menjadi salah satu penyebab utama emisi global. Hal tersebut lebih mudah dilakukan karena investasinya lebih rendah dan cepat.

Berbeda dengan pembangkit listrik tenaga alam. Misalnya saja dengan air, butuh perencanaan matang dan investasi lebih besar untuk menggerakkan turbin dengan tenaga air. Begitu juga energi angin maupun matahari. Meskipun Indonesia memiliki kekayaan alam tersebut.

Energi listrik yang dihasilkan dengan mengubah energi kinetik (air atau angin) menjadi energi mekanik melalui generator tidak cukup besar. Maka tidak heran sebagian besar listrik masih dihasilkan dari bahan bakar fosil. Padahal jumlahnya semakin hari semakin menipis.

Produksi Barang

Manufaktur dan industri menghasilkan emisi. Hal tersebut karena sebagian besar energi yang digunakan dalam proses produksi bersumber dari pembakaran bahan bakar fosil. Misalnya untuk membuat barang-barang seperti semen, besi, baja, elektronik, plastik, pakaian, dan barang-barang lainnya. Belum lagi dibidang pertambangan dan proses industri lainnya juga melepaskan gas.

Penebangan Hutan

Peralihan fungsi hutan untuk lahan pertanian atau peternakan, atau untuk alasan lain juga menyebabkan emisi. Proses penebangan pohon akan melepaskan karbon yang telah disimpan alam. Padahal fungsi pohon di menyerap karbon dioksida. Jika hutan hancur maka kemampuan alam untuk melindungi atmosfer dari emisi juga berkurang.

Penggunaan Transportasi

Sebagian besar transportasi saat ini menggunakan bahan bakar fosil. Mulai dari sepeda motor, mobil, truk, kereta api, kapal bahkan hingga pesawat terbang. Transportasi menjadi penyumbang utama gas rumah kaca saat terutama emisi karbon dioksida di dunia.

Jumlah kendaraan setiap tahun juga terus meningkat. Industri otomotif berani melepas unit dengan DP rendah. Gak heran kan jakarta sebagai kota terpadat dinobatkan menjadi kota dengan polusi tertinggi di dunia pada September 2023.

Produksi Makanan

Peralatan pertanian atau kapal penangkap ikan saat ini masih mrenggunakan bahan bakar fosil. Budidaya ternak juga menyebabkan emisi misalnya penggunaan pupuk dan pupuk kandang. Termasuk di dunia peternakan dimana kotoran dari ternak menghasilkan metana. Emisi yang dihasilkan dari semuanya menjadi gas rumah kaca yang kuat.

Belum lagi kembali ke industri pengolahan makanan. Industri makanan dari proses sederhana sangat sederhana hanya rebus atau goreng. Belum lagi poses makanan ultra seperti biskuit, roti maupun ice cream.

Semua proses tersebut masih bersumber dari energi bahan bakar fosil. Lagi, lagi dan lagi semuanya karena ulang manusia. 

Listrik

Kehidupan saat ini tidak dapat dilepaskan dengan listrik. Termasuk pada aktivitas manusia di dalam rumah. Listrik tidak hanya digunakan secara komersial listrik. Pada cuaca panas begini, kipas angin tidak berhenti bergerak. Anak-anak udah pasti ngomel kalo tiba-tiba listrik padam.

Adik umma yang bekerja di perusahaan listrik negara saja harus sering bermalam di kantor untuk memastikan listrik aman. Belum lagi saat bertugas di wilayah pusat perekonomian. Sudah pasti harus meninggalkan istri dan anak berhari-hari. Terutama saat ada event yang dihadiri tokoh penting seperti kepala negara.

Konsumsi berlebihan

Rumah, penggunaan listrik, transportasi, makanan, dan sampah semuanya berkontribusi pada emisi gas rumah kaca. Begitu juga dengan konsumsi barang seperti pakaian, peralatan elektronik, dan plastik. Pada intinya semua aktivitas manusia pada abad modern ini memicu pemanasan global.

Mencegah Pemanasan Global

Setiap orang dapat membantu membatasi perubahan iklim. Dari cara kita bepergian, penggunaan listrik, hingga makanan yang kita konsumsi, kita bisa membuat perbedaan. Yuk mulailah langkah-langkah berikut untuk membantu mengatasi krisis iklim:
  1. Hemat energi di rumah
  2. Jalan kaki, bersepeda, atau naik transportasi umum
  3. Perbanyak makan sayur
  4. Pertimbangkan transportasi Anda
  5. Buang lebih sedikit makanan
  6. Kurangi, gunakan kembali, perbaiki & daur ulang
  7. Ganti sumber energi rumah Anda
  8. Beralih ke kendaraan listrik
  9. Pilih produk yang ramah lingkungan
  10. Utarakan / Ungkapkan

Satu peluru hanya dapat menembus satu kepala, tapi satu tulisan dapat menembus ratusan hingga ribuan kepala (Sayyid Quthb).

Kami sebagai bloggers paham betul kemampuan kami dalam menulis dapat menjadi salah satu cara untuk mengungkapkan visi dan misi ini. Apalagi kami punya platform blog yang sudah TLD. Belum lagi sebagai content creator dengan beberapa sosial media yang kami miliki.

Penutup

Cuaca sedang tidak baik-baik saja. Semoga kedepannya makin banyak manusia yang sadar akan hal ini. Serta semoga musim hujan tidak lagi mundur. Sehat selalu. Walaikumsalam




Related Posts

Posting Komentar