Pahlawan Menjaga Bumi
Akhir pekan kemarin, umma kembali menghadiri seminar online yang diselenggarakan oleh komunitas @binar_bermainbelajar. Seminar yang menggunakan platform zoom kali ini, mengangkat tema Mendidik Anak Menjadi Pahlawan Bumi. Tema yang umma sukai sekali nih ummahat.Manusia Khalifah di Bumi
Sebelumnya saat proses umma belajar, umma menemukan sebuah fyler Conscious Ramadan Tahun 2021 yang diadakan oleh komunitas @ecodeen.id pada media sosial instagram. Kebetulan umma menemukan promosi kegiatan tersebut pada pekan ke 4.Banyak insight yang umma peroleh paska acara tersebut. Tidak puas dengan seminar yang sempat terkendala saat itu. Selepas mendapatkan info dari panitia bahwa akan dipublikasikan. Umma bergegas mengunjungi tautan tersebut. Lalu berakhir dengan mengubek-ubek channel youtube dari komunitas tersebut.
Umma memulai menonton dari Seri Conscious Ramadan dari pekan pertama hingga ke-empat. Judul dari setiap fyler kegiatan ini sederhana. Namun ketika memutar ulang rekamannya, umma merasa tertampar keras.
Wujud Nyata Menjaga Bumi
Pagi itu Mita Hapsari didapuk menjadi narasumber. Bunda satu ini merupakan pegiat hidup minim sampah yang memulai kegiatannya secara bertahap. Langkah tersebut kemudian di sebarkan pada keluarganya. Termasuk kedua buah hatinya yang berjenis kelamin laki-laki.Keluarga ini kompak mendedikasikan diri memberi perubahan pada lingkungan. Salah satunya menjadi rumahnya sebagai wadah berkegiatan Komunitas Anak Cinta Bumi. Mulai dari mengolah kembali hasil dari konsumsi rumah tangga hingga menjadi bank sampah untuk warga sekitar.
Hasilnya nampak jelas pada salah satu putra beliau Aryatantra Maulana yang hadir bersama pada pagi hari tersebut. Anak keduanya yang berusai 11 tahun ini , nampak lihai memaparkan proyek keluarga yang telah biasa dia lakukan. Salah satunya membantu pekerjaan di dapur hingga memilah sampah sejak usia awal sekolah dasar.
"Bunda mita, kalau cari calon mantu kabarin ya?"
Umma sempat mengirimkan pesan tersebut pada kolom chat. Sontak membuat para peserta seminar tertawa tergelitik. Benar saja, jarang sekali anak yang sadar untuk bisa berperan terhadap penjagaan bumi pada usia tersebut. Terlebih lagi, ini merupakan anak laki-laki yang cenderung sulit diajak untuk berperan pada tugas-tugas domestik.
Pada kesempatan tersebut, Arya juga tidak segan berbagi hambatan dan tantangannya menjalankan misi dan visi tersebut. Salah satunya gagal menahan diri untuk jajan dikala sedang main jauh rumah dan tidak membawa tempat sendiri. Dia juga kadang malas-malasan hinggan marah karena harus melakukan tugas sesuai jadwalnya.
Melatih Anak Menjaga Bumi
Umma sudah mulai melatih kaka Fa dan adik Ha untuk membuang sampah pada tempatnya sejak dini. Termasuk dalam proses pemilahan sampah. Meskipun dalam pelaksanaannya sendiri masih terbentur.Oleh karena itu keduanya tidak kaget ketika diajak untuk melakukan kegiatan Reuse. Reuse ini merupakan cara sederhana menjaga bumi. Kami sudah sering melakukannya di rumah.
Tahun lalu kami sudah melakukan reuse pada kaleng bekas wafer atau kue sisa lebaran. Pada tahun ini umma melihat, kaleng-kaleng tersebut sudah butuh diganti. Hal tersebut mengingat bahwa kaleng mudah sekali berubah bentuk ketika mendapat benturan atau sejenisnya.
Kaleng-kaleng tersebut sudah menghasilkan sudut-sudut tajam pada permukaannya. Hal tersebut rawan memberikan cidera ketika anak menggunakannya. Oleh karena itu pada siang hari, umma dan anak-anak segera mengeksekusinya.
Sebelumnya umma tidak perlu ribet-ribet mengatur situasi dan kondisi sebelum berkegiatan. Namun sejak mengikuti pelatihan umma mulai rajin kembali mendokumentasikan kembali. Membuat storyboard kasar di kepala dan meminta bantuan Abi untuk membantu prosesnya.
Reuse Kaleng Bekas
Bahan yang digunakannya sangat sederhana yaitu kaleng bekas dan cat semprot. Umma menggunakan stok yang ada, berwarna biru berlian sisa tahun kemarin. Tujuannya kegiatan ini yaitu menyeragamkan tampilan luar dari kaleng bekas.Prosesnya dimulai dengan membersihkan permukaan kaleng yang akan dicat. Lalu proses penyemprotan cat bisa dimulai. Semua proses dilakukan oleh Abi karena menggunakan bahan yang kewaspadaan. Namun kaka Fa dan adik Ha hadir mendampingi proses tersebut.
Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan rasa kreatif dan inovatif. Serta menumbuhkan rasa memiliki dan bangga akan produk yang dibuat sendiri. Meskipun produk tersebut terbuat dari barang bekas.
Keduanya juga sudah terbiasa melihat umma mencuci dan mengumpulkan botol bekas pakai. Mereka juga tidak jarang meniru kebiasaan umma tersebut. Mereka juga berlama-lama di kamar mandi dengan dalih mencuci barang bekas untuk dipakai kembali.
Jangan heran ketika tiba-tiba mereka asik dibawah keran untuk mencuci kertas, kardus atau produk lain. Meski hal tersebut tidak benar, namun juga tidak salah. Mereka masih dalam proses mengindentifikasi mana produk yang tahan air maupun ya tidak.
Video Pertama Channel Youtube
Kegiatan siang itu berjalan dengan lancar termasuk proses pengambilan gambar. Namun ternyata dalam proses editingnya umma menemukan beberapa kendala. Hal tersebut dikarenakan tahapan pembuatan storyboard tidak lakukan secara tertulis dan terencana.Awalnya pengambilan gambar dilakukan oleh abi, barulah dilanjutkan oleh umma. Kemampuan videografi yang berbeda nih ternyata lumayan membuat masalah dalam proses editing. Hal tersebut dikarena banyak bagian yang harus dipotong dan dibuang.
Namun secara garis besar, konsep yang umma ingin sudah dapat terangkum pada video. Begitulah ulasan umma mengenai video yang bertajuk “Reuse, Cara Sederhana Menjaga Bumi”. Video pertama umma pada channel youtube. Semoga konsisten setelah pelatihan selesai. Aamiin
Wah, sisi edukasinya dapet banget Umma. Semoga semakin konsisten juga menampilkan video-video bermanfaat ya Umma!
BalasHapusaamiin, tapi setelah diupload jadi minder susah dicari di pencarian, harus lebih semangat kayak ngeblog ini
HapusmasyaAllah inspiratif sekali umma, bisa juga buat ide menumbuhkan life skill anak ya umma?
BalasHapusinsyallah bisa umm, ragamnya banyak banget bun
HapusInspiratif sekali umma. Video nya jelas sekali semakin membuat aku paham. Kalau sekitar rumahku barangnya dibuat pot warna warni dan lampion. seruu
BalasHapusayo bun, kadang begitu doang bikin saya happy meski gak bisa estetik kayak di video orang lain hahahah
HapusMakasiii ulasannya umma. Bermanfaat sekali. Jadi tertarik untuk ikutan kelasnya nih..
BalasHapusmonggo bunda untuk memaksimalkan membersamai anak-anak
HapusBanyak orang yang tahu bahwa bumi tidak baik-baik saja. Namun masih banyak orang yang tidak mengerti cara menjaga bumi
BalasHapusinggih mbak, bener banget
HapusMasya Allah, inspiratif sekali, sangat bermanfaat :)
BalasHapus