header umma faha

Yuk Join Gerakan : Stop Bullying dari Rumah

Posting Komentar
Stop bullying

Assalamu'alaikum, pingin banget umma bilang stop bullying. Tapi kayaknya kok susah ya? Mau tahu alasan umma, yuk baca secara lengkap.

Perundungan di Sekolah

Perundungan atau bullying adalah perilaku tidak menyenangkan. Perundungan baik secara verbal, fisik, ataupun sosial di dunia nyata maupun dunia maya. Perundungan membuat korban merasa tidak nyaman, sakit hati dan tertekan baik dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok.

Terjadi atau dianggap perundungan pada seseorang jika orang itu merasa tidak nyaman dan sakit hati atas perbuatan orang lain padanya. Perundungan dapat dijabarkan sebagai pengalaman yang terjadi ketika seseorang merasa teraniaya oleh tindakan orang lain. Korban takut apabila perilaku buruk tersebut akan terjadi lagi. Disisi lain korban merasa tidak berdaya untuk mencegahnya.

Contoh Bullying

Adapun bentuk perundungan ada beberapa jenis. Antara lain sebagai berikut:
  • Bullying verbal yaitu tindakan membentak berteriak memaki bergosip menghina meledek mencela mempermalukan
  • Bullying Fisik dapat berupa tindakan menampar mendorong mencubit menjambak menendang meninju
  • Bullying sosial bisa dicontohkan seperti aktivitas yang mengucilkan, menjauhi, membeda-bedakan, mendiamkan.
  • Cyberbullying sendiri memiliki contoh bullying terbanyak. Cyberbullying adalah memperolok di media sosial. Tindakannya dapat berupa :
  1. Mengirimkan berbagai pesan yang menyakiti, menghina, mengancam
  2. Mengirim pesan teror,
  3. Menyebarkan kabar bohong,
  4. Mengubah foto tidak semestinya,
  5. Perang kata-kata dari dunia maya (flaming), Membuat akun palsu untuk merusak reputasi seseorang,
  6. Memperdaya seseorang untuk melakukan sesuatu yang memalukan,
  7. Mengucilkan seseorang dari grup daring

Penyebab, Dampak dan Cara Mencegah Bullying


Dampak bullying

Terkadang masyarakat menganggap bahwa pelaku bullying adalah orang yang jahat. Sebenarnya, tidak semua pelaku bully melakukannya karena keinginannya. Kebanyakan pelaku bahkan tidak paham bahwa yang dilakukannya adalah tindakan bullying.

Hal tersebut karena ada beberapa penyebab yang bisa terjadi. Termasuk ada peranan orang tua pelaku maupun korban. Peranan tersebut terjadi secara tidak langsung maupun langsung. Adapun penyebabnya bullying adalah

1. Pernah melihat orang lain melakukan kekerasan

Seperti buah yang jatuh tidak jauh dari pohonnya. Anak juga merupakan mesin fotokopi tercanggih. Tanpa orang tua sadari perlakukan di rumah yang tidak tepat masuk ke dalam ingatan. Tanpa disadari anak lakukan dan dianggap menjadi sesuatu yang wajar.

Hal ini dapat terjadi pada keluarga pelaku maupun korban. Hal tersebut karena rumah dan keluarga adalah tempat pertama untuk belajar bersosialisasi dan hidup bersama orang lain. Tidak heran jika penyebab bullying pertama biasanya dimulai dari lingkungan sekitar tempat tinggal.

Oleh karena itu, penting untuk menciptakan suasana rumah yang hangat dan harmonis.

2. Kesalahan pola asuh keluarga

Hukuman fisik sebagai cara mendidik anak yang berbuat salah bisa menjadi penyebab bullying. Kebiasaan ini sering digunakan oleh orang tua yang tidak mampu menerima mengelola emosinya. Lalu diturunkan seperti warisan juragan tanah turun menurun.

Pola asuh yang melibatkan kekerasan fisik bisa membentuk karakter seseorang menjadi agresif dan kasar terhadap orang lain. Perbuatan untuk menindas orang lain pun tidak akan segan dilakukan. Hal tersebut secara alam bawah sadar dianggap sesuatu yang wajar.

3. Pernah menjadi menjadi korban bully

Orang yang pernah mendapatkan perilaku bully bisa melakukan hal yang sama pada orang lain. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk pelampiasan akibat perilaku bully yang ia terima.

Oleh karena itu peran orang tua yang sehat secara mental diperlukan. Agar anak dapat terlatih mengenali, menerima, mengelola emosi yang dirasakan. Jangan harap anak bisa melakukan jika orang tua melakukan hal yang kebalikan.

4. Kurang mendapatkan perhatian dari keluarga dan orang di sekitarnya

Cepat pergerakan dunia banyak membuat tumpang tindih nya peran orang tua di rumah. Ibu yang seharusnya bisa dengan tenang membersamai anak, sering kali harus ikut menopang perekonomian keluarga. Peran kepala keluarga yang tidak mampu memenuhi nafkah ternyata efeknya anyak.
 
Anak menjadi kurang perhatian dan kasih sayang. Anak-anak akan mencari perhatian dengan cara melakukan hal-hal yang melanggar. Jika tidak berhasil mendapatkan perhatian, ia akan melakukan perbuatan lain yang lebih ekstrim. Hal ini tanpa kita sadari terjadi karena alam bawah sadari memanggil memori masa kecil tentang perhatian. Astagfirullah kebanyakan menjadi dampak bullying ya..

5. Ingin memiliki kekuasaan dan memegang kendali

Orang yang ingin memiliki inner child saat dewasa menjadi suami, ayah atau ibu muncratnya luka masa kecilnya. Banyak tindakan yang dilakukan tanpa sadar. Slalu satunya merasa memiliki kekuasaan atau cenderung ingin mengontrol dan mengendalikan segala hal.

Beberapa orang juga akan memilih untuk berinteraksi dengan orang lain yang menurutnya bisa untuk dikontrol dan memenuhi keinginannya. Namun, ketika hal-hal tidak berjalan dengan yang diinginkan, ia mungkin akan melakukan intimidasi dalam bentuk KDRT.

Oleh karena itu sekecil apapun inner child harus disembuhkan. Hal tersebut tanpa sadar akan kita contohkan pada anak cucu kita. Anak-anak pelaku maupun korban bullying terbentuk dari orang tua yang memiliki pola asuh yang salah.

6. Ingin dianggap populer

Masih satu kerabat dengan mencari perhatian, menjadi populer di lingkungannya juga banyak diinginkan. Sayangnya mencari ketenaran dengan melakukan hal yang tidak baik, termasuk bullying.

Seringkali pelaku meledek, menjahili, menggosip, dan mengucilkan orang lain untuk mendapatkan pengakuan. Biasanya ini terjadi diluar lingkungan rumah dimana biasanya mereka tertindas. Tidak heran banyak kejadian perundungan di sekolah maupun ditempat kerja.

Pengertian bullying di sekolah sering terjadi karena menjadi tempat kedua anak-anak bersosialisasi. Kejadian sangat bervariasi dari jenjang sekolah dasar bahkan hingga pendidikan profesi. Hal tersebut semuanya karena situasi dan kondisi dilingkungan ini.

7. Kurang edukasi dan empati

Orang tua yang sakit mental tidak ketika memiliki kuasa kehilangan rasa empati. Termasuk pada pasangan maupun anak. Hal tersebut akan dicopy oleh anak hingga merasa bersalah ketika melakukan hal yang tidak terpuji, termasuk bullying.

Pendidikan dan pola asuh yang baik merupakan salah satu faktor penting agar seseorang bisa memiliki karakter yang baik. Salah satu ciri karakter yang baik adalah memiliki akhlak dan empati.

Pola asuh dari orang tua yang punya kesehatan mental akan mendorong rasa empati anak-anak sejak dini. Hal tersebut terjadi karena secara naluriah. Seperti Alquran maupun Hadist dimana manusia diperintah untuk menyayangi semua makhluk ciptaan Allah.

Bayipun tahu siapa yang mengendongnya sejak lahir

Seseorang lebih mudah menghargai dan menghormati orang lain. Dengan begitu, terbentuklah sifat lebih mawas diri dan menyadari bahwa bullying merupakan perilaku yang salah dan tidak boleh dilakukan.

8. Supaya bisa berbaur dan berteman

Penyebab bullying bisa sebagai salah satu cara untuk bisa diterima dalam lingkup pergaulan di lingkungannya. Masih saudara dekat dengan mencari perhatian bukan?

Termasuk agar dia tidak menjadi korban bullying. Tidak heran jika sejak pandemi mental health dan toxic relationship. Hal tersebut karena terjuga bisa dilakukan agar seseorang tidak menjadi sasaran bully selanjutnya. Perilaku ini biasanya terjadi pada pergaulan yang toxic.

9. Pengaruh tontonan maupun game

Di zaman digital ini profesi youtuber atau gamer menjadi salah satu hal yang menjanjikan. Tak heran hal tersebut juga mempengaruhi anak sebagai penonton. Termasuk apabila mereka ikut bermain games.

Sayangnya orang tua tidak mampu mengontrol semua games yang mereka mainkan. Pake aplikasi pesan aja masih banyak yang gak ngerti. Apalagi ini suruh mempelajari banyak aplikasi baru. Belum lagi jika hal tersebut diakses via online.

Belakangan tontonan maupun games khusus anak sudah banyak disusupi nilai-nilai yang tidak baik. Mulai dari kekerasan atau bullying hingga LGBT.

Materi Bullying


Stop bullying

Stop bullying dari rumah yuk. Kita sebagai orang tua berperan langsung maupun tidak langsung akan terjadinya perundungan di sekolah. Anak kita sangat berpotensi menjadi pelaku maupun  korban jika tidak diasuh dengan pola asuh yang benar. Ilmu pola asuh atau parenting pun saat ini sangat mudah diakses. 

Umma pernah bergabung pada komunitas Growing Umma yang mewadahi para umma untuk belajar ilmu secara komprehensif. Dari menjadi diri, istri maupun ibu yang lebih Baik. Termasuk juga mengenai ilmu parenting. 

Lalu disana bertemu dengan Sendy Yunika. Beliau memberi umma inspirasi melalui dokumentasi bermain bersama Zea anak semata wayangnya sejak dini. Video bermain yang dibagi di instagram memberikan insight untuk umma membangun bonding dengan anak-anak. 

Alhasil terciptalah blog ini yang awalnya sebagai dokumentasi main bersama FaHa. Melalui bermain belajar, umma mudah memasukkan nilai-nilai termasuk rasa empati maupun mawas diri. 

Alhamdulillah kaka saat ini sudah memasuki jenjang sekolah TK. Setiap pulang sekolah kaka mampu bercerita dengan emosi yang tepat. Termasuk menceritakan temannya dengan rasa empati yang besar. Juga percaya diri dan mawas diri apabila ada temannya yang usil. 

Penutup

Demikian paparan umma agar bisa stop bullying. Semuanya hanya bisa dimulai dari sendiri. Mulai sekarang tanpa nanti. Walaikumsalam. 

Related Posts

Posting Komentar