header umma faha

Membangun Bonding dengan Anak untuk Mencegah Kenakalan Remaja

19 komentar
Cara Membangun bonding

Assalamu'alaikum, um miris gak sih berita mengenai banyak kasus yang melibatkan anak sebagai pelakunya? Yuk kita cari tahu untuk mencegah kenakalan remaja.

Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja sendiri merupakan segala perbuatan melanggar aturan dalam masyarakat yang dilakukan remaja. Contoh kenakalan remaja adalah berkelahi, bolos sekolah, hingga penyalahgunaan narkoba.

Berkelahi merupakan salah satu contoh kenakalan remaja tingkat rendah yang umum terjadi. Tindakan tersebut kerap terjadi karena rasa keingintahuan yang besar dan pencarian jati diri. Sayangnya naluri alami ini tidak terarah sehingga dapat membuat anak remaja terlibat dalam kenakalan.

Fenomena sosial ini kerap ditemukan selepas fase amrad yaitu pada fase taklif (15-18 tahun). Pada tahap ini anak seharusnya sudah sampai pada titik bernama taklif atau bertanggung jawab. Tanggung jawab yang dimaksud yaitu selain pada diri sendiri juga tanggung jawab terhadap keluarga, masyarakat sekitar dan masyarakat secara keseluruhan.

Termasuk sebagai manusia sudah mempunyai kewajiban menjadi 'abdullah (hamba allah) dan khalifah (pemimpin) yang baik. Jika ditelaah banyak hal yang menyebabkan anak pada rentang usia 15-19 tahun tidak dapat mengemban tanggung jawabnya tersebut

Jenis Kenakalan Remaja


Tindakan negatif disebabkan oleh anak usia remaja dapat digolongkan menjadi kenakalan remaja apabila :
  • Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain
  • Kenakalan yang menimbulkan korban materi
  • Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban di pihak lain
  • Kenakalan yang melawan status.

Umma yang konsen terhadap parenting jelas memperhatikan serta belajar untuk mencegah kenakalan remaja. Apalagi semakin sering berita mengenai kasus-kasus kenakalan remaja di Indonesia. mulai dari yang sifatnya tidak membahayakan hingga tindakan kriminal.

Contoh kenakalan remaja

Apapun contoh kenakalan remaja yang umum terjadi antara lain:
  • Keluyuran
  • Bolos sekolah
  • Pergi dari rumah tanpa pamit
  • Kabur dari sekolah
  • Berkendara tanpa SIM
  • Mengambil barang orangtua atau orang lain tanpa izin
  • Pembullyan
  • Berkelahi
  • Menonton video porno
  • Mabuk-mabukan
  • Tawuran
  • Balapan liar atau ugal-ugalan
  • Perjudian dan bentuk permainan lain dengan taruhan
  • Penyalahgunaan obat-obatan terlarang
  • Hubungan seks bebas
  • Pencurian
  • Pemerkosaan
  • Pembunuhan

Dampak Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja dapat menimbulkan dampak negatif, baik bagi dirinya sendiri, keluarga, atau bahkan masyarakat. Dampak yang dirasakan dapat berupa fisik maupun mental, misalnya luka fisik, kecanduan narkoba hingga gangguan kepribadian.

Dampak kenakalan remaja pada keluarga dapat menyebabkan ketidakharmonisan dan terputusnya komunikasi antara anak dan orangtua. Namun jika ditilik lebih dalam, asal muasal kenakalan remaja disebabkan masalah internal di dalam keluarga.

Jenis kenakalan remaja

Penyebab kenakalan remaja

Perilaku kenakalan remaja bisa disebabkan faktor dari dalam diri (faktor internal) maupun faktor dari luar (faktor eksternal).

1. Faktor internal

Faktor internal kenakalan remaja dapat disebabkan oleh krisis identitas. Remaja kerap mempertanyakan dan mencari jati dirinya sendiri. Namun, kegagalan pencarian jati diri ini menyebabkan mereka melakukan berbagai kenakalan.

Jika menurut ahli dibebankan hanya pada diri individu pelaku. Namun kalo menurut umma, faktor internal ini menjadi tanggung jawab orang tua atau wali (broken home) mengingat usia baru saja memasuki remaja. Orang tua wajib membimbing dan mendampingi anak dari lahir hingga baligh.

Oleh karena itu sejak kecil umma berupaya untuk membiasakan anak untuk bisa bercerita dan berdiskusi dengan kami. Yup pada kedua orang tua, umma dan abi. Hal tersebut dikarenakan masing-masing sosok punya ruang sendiri pada diri anak yang akan menjadi bekal mereka di masa depan.

Selain itu pengenalan dan pemahaman setiap emosi yang muncul juga terus coba umma latih pada FaHa. Hal tersebut agar apabila ada konflik yang muncul mereka bisa mengekspresikan dengan positif. Lalu harapannya mereka mampu mengelola dengan baik.

Anak memang sudah memiliki fitrahnya sejak lahir, namun anak belum tahu baik dan benar. Bimbingan dan dampingan orang tua lah yang membentuk diri anak. Oleh karena itu penting banget kita sebagai orang tua punya dasar yang kuat yaitu Alquran dan sunnah.

Kenakalan remaja juga dapat terjadi akibat kontrol diri yang lemah, di mana remaja tidak mampu mengendalikan dirinya untuk menghindari perilaku nakal, meskipun sudah mengetahui bahwa hal tersebut sebaiknya tidak dilakukan. Oleh karena ini lah penanaman tauhid sejak dini sangat penting untuk membentengi anak-anak dari bisikan dan godaan setan yang terkutuk.

2. Faktor eksternal

Akhirnya pada bagian faktor eksternal lagi-lagi penyebab terbesar biasanya berasa dari lingkungan terdekat. Tidak jarang kelengahan orang tualah yang menjadi alasan mereka melakukan kenakalan

Minim Perhatian
Misalnya kurangnya perhatian dan kasih sayang dari orang tua sehingga mereka merasa tidak diinginkan. Hal ini bisa memicu remaja mencari perhatian atau pelampiasan dengan melakukan kenakalan di sekolah ataupun tempat lainnya. Misalnya, suka membuat onar di sekolah, pembullyan, bolos sekolah, melawan guru atau tawuran.

Salah satu alasan umma memutuskan untuk berhenti berkarir sesuai profesi ya karena begitu menyeramkan berita di luar sana. Apalagi melihat situasi dan kondisi fokus mendampingi tumbuh kembang FaHa adalah pilihan ya tepat . Semoga niat dan langkah ini mendekatkan umma untuk mencium, dan masuk surganya Allah. Aamiin. Meskipun diri sadar begitu banyak dosa.

Pemahaman Agama Rendah
Minimnya pemahaman tentang agama mampu mendorongnya melakukan perbuatan yang melanggar norma. Kembali lagi guru terbaik adalah orang tua. Semuanya bahkan dapat dicicil secara berlahan sejak anak lahir dan bahkan berbuah pahala. Belum lagi amal jariyah yang akan mengalir.

Pergaulan dan Lingkungan Tidak Tepat
Pengaruh dari lingkungan sekitar menjadi penyebab lain dari kenakalan remaja. Situasi dan kondisi remaja hidup di lingkungan yang tidak sehat. Misalnya satu rumah banyak kepala keluarga, atau malah tidak ada salah satu sosok (ayah/ibu).

Pergaulan anak sangat mempengaruhi kenakalan remaja. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang artinya “Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628).

Tidak heran anak-anak yang melakukan kenakalan remaja dipicu oleh teman-temannya. Lebih ekstrem lagi jika anak yang hidup dan dibesarkan pada lingkungan yang buruk. Misalnya kampung maling, kampung prostitusi, kampung narkoba dan lain sebagai.

Kemajuan Teknologi
Terlebih jaman kemajuan teknologi saat ini. Tidak jarang anak pergi tanpa pamit karena berkenalan dengan orang asing di sosial media. Atau anak yang melakukan penembakan hanya karena sering memainkan games kekerasan. Naudzubillah.

Mencegah Kenakalan Remaja

Umma mengangkat topik membangun bonding dengan anak untuk mencegah kenakalan remaja. Ingat pepatah jawa "Anak polah bapa kepradah". Pepatah tersebut menyiratkan dengan tegas bahwa apa yang dilakukan oleh seorang anak maka orangtua akan terkena dampaknya.
Tingkah laku seorang anak berdampak terhadap orangtua. Jika tingkah anak berkelakuan tidak baik maka orangtua akan terimbas tidak baik juga. Seperti kisah anak pejabat yang sedang viral. Melalui analisa para pakar mikro ekspresi dari pelaku di dapatkan fakta bahwa individu ini tidak memiliki empati terhadap korban.
Kembali lagi semuanya dikembalikan kepada orang tua. Bagaimana parenting yang dilakukan sejak lahir hingga dewasa?

Aktivitas membangun bonding

Membangun Bonding untuk Mencegah Kenakalan Remaja

Oleh karena itu, umma selalu belajar untuk mencari ilmu agar mempunyai bekal dalam membimbing dan mendampingi FaHa. Ada beberapa metode untuk membangun bonding sebagai upaya mencegah kenakalan remaja, antara lain:

Beraktivitas Bersama

Salah satu cara membangun bonding dengan melakukan aktivasi rumah tangga bersama-sama. Kegiatan ini tidak perlu meluangkan waktu atau jadwal tertentu khusus. Tinggal berbagi tugas dengan seluruh anggota keluarga. 

Kemudian meningkat dengan melakukan aktivasi kesukaan atau hobi bersama. Misalnya berkebun, bersepeda, memancing dll. Berlanjut dengan agenda berlibur bersama misalnya berkemah, mendaki, tamasya dan sebagainya

Rutin mengajak anak berdiskusi

Berdiskusi tentang apa saja, misalnya menu harian, agenda harian dan lain-lain. Melalui jalan diskusi ini setiap anggota keluarga merasa suara dan keinginan di dengar. Meskipun tidak selalu keinginan diturutin. Anak-anak sehingga belajar menganalisis penyebab mengapa umma atau abi mengatakan boleh dan tidak boleh.

Meluangkan waktu harian 

Waktu luang biasanya umma gunakan untuk sesi bercerita, umma aktif bertanya lalu FaHa aktif menjawab dan menjelaskan. Umma juga mengajak mereka untuk merunut cerita mereka, agar mereka dapat mengevaluasi aktivitas mereka. Lalu baru umma akhiri dengan nasihat dan pengarahan mana ya Allah bolehkan dan dilarang.

Aktivitas receh ini mampu membangun kedekatan yang saling membutuhkan. Rasa butuh ini akan mengikat orang tua dengan anak. Ketika bonding sudah dapat terbangun barulah kita dapat memasukkan aturan dan sebagainya.

Bonding yang terbangun akan membuat orang tua mengetahui bahasa cinta setiap anak. Oleh karena orang tua akan tahu metode dan waktu yang tepat untuk berkomunikasi dengan anak.

Pastikan kita sebagai orang tua sudah selesai dengan inner child ya. Hal ini penting karena apabila di masa depan terjadi konflik, emosi dan ingatan bawah sadar akan mendominasi diri. Terlebih ketika mendapati anak tidak sesuai dengan ekspetasi kita. Dan naudzubillah ketika mereka melakukan kenakalan remaja.

Penutup

Semoga kita sebagai ummu wa rabatul bait mampu untuk membangun bonding sejak dini untuk mencegah kenakalan remaja. Aamiin

Related Posts

19 komentar

  1. Blognya keren banget ya. Secara visual maupun topik-topiknya kayaknya udah berpengalaman banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah masih belajar juga kok kak, semoga kita dimudahkan kedepannya

      Hapus
  2. Betul kata kak Elyyca, harus banyak belajar dari Ummafaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin semoga ada seklumit yang bisa diambil dari ilmu yang masih sedebu ini

      Hapus
  3. Namun sayang terkadang orang tua terlalu sibuk sehingga tidak memiliki waktu bersama anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ketika kita mengejar dunia pasti waktu terasa kurang ya kak, padahal anak adalah bekal akhirat yang gak semua dikasih

      Hapus
  4. Peran orang tua sangat penting dalam tumbu kembang anak , perilaku maupun ucapan harus dijaga ,saat masih kanak-kanak,remaja sampai dewasa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bahkan sejak dalam kandungan alias janin kak...

      Hapus
  5. makin sadar kalo kenakalan remaja bisa sekompleks itu. dan terlebih penting, ada kenakalan remaja yang bisa berefek jangka panjang. terutama bagi anak-anak yang menjadi korban kenakalan tersebut

    BalasHapus
    Balasan
    1. Efek domino tapi level 7 turunan ala marketing MLM kak

      Hapus
  6. Bonding bukan hanya dilakukan saat remaja, alangkah baiknya sejak anak-anak karena pola asuh yang benar sejak kecil akan membuat seorang anak tumbuh menjadi remaja yang tak bermasalah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener banget, dan banyakan baru sadar ketika anaknya sudah "nakal" lalu cari kambing hitam buat idul qurban

      Hapus
  7. Bahasa cinta terhadap anak, ternyata bisa sepenting dan serumit itu... terimakasih Kak, tulisannya sangat informatif dan lengkap.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya paling gampang dan paling mudah untuk dimulai

      Hapus
  8. Kepulangan orang tua kepada anak-anak lalu mengikatkan diri dengan mereka memang sesuatu yang sebenarnya ditunggu dan dinantikan setiap anak. Terima kasih pengingatnya, Umma Faha.

    BalasHapus
  9. Terlebih lagi pulang secara utuh, karena seringkali hanya dapat sisa-sisa

    BalasHapus
  10. Sudah seharusnya orang tua membangun kedekatan dengan anak, agar konflik sosial dalam rumah dan di luar rumah bisa dihindari

    BalasHapus
  11. Terima kasih atas pengingatnya, Umma Faha! Materinya sangat daging banget, semoga jadi bahan renungan kita bersama untuk selalu mengembangkan ilmu parenting yang baik pada anak2 utamanya di usia remaja yang memang tidak stabil ini

    BalasHapus
  12. Tetapi umma masih ada beberapa anak yang ketika ditanya masalahnya oleh orang tua mereka lebih bungkam merasa tak nyaman memberitahu semua yg ia alami kepada ayah atau ibunya. Padahal orang tua sudah berusaha untuk menjadi teman bagi sang anak, ternyata masih banyak yg anak sembunyikan

    BalasHapus

Posting Komentar