Assalamu'alaikum, apa kabar? Hari ini umma mau berbagi pengalaman naik Trans Jatim. Simak artikelnya secara lengkap ya.
Trans Jatim
Trans Jatim adalah sistem layanan transportasi umum berupa bus rapid transit (BRT). Sistem layanan ini terdapat pada jaringan antarkota dan/atau kabupaten dalam satu lingkup wilayah di perkotaan Jawa Timur. Layanan ini digagas oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur dan dioperasikan oleh Perum DAMRI Cabang Surabaya.Trans Jatim Koridor I
Jalur koridor I merupakan relasi perjalanan dari Sidoarjo–Surabaya–Gresik. Koridor awal yang dioperasikan sejak 19 Agustus 2022. Trans Jatim koridor I dimulai dengan 22 unit bus.Bus yang digunakan merupakan bus sedang berdesain dek tinggi (highdeck). Bus ini melayani rute sejauh 75 km. Koridor tersebut hadir menggantikan Trans Sidoarjo yang telah berhenti beroperasi sejak April 2020.
Koridor ini terkoneksi dengan banyak moda transportasi umum lain seperti bus kota reguler, Suroboyo Bus, Trans Semanggi Suroboyo dan pengumpan Wira Wiri Suroboyo.
Tarif dasar Trans Jatim dengan jarak tempuh jauh dekat adalah sebesar Rp5.000,00 untuk masyarakat umum dan Rp2.500,00 untuk pelajar dan santri. Tarif tersebut masih berlaku selama calon penumpang tidak meninggalkan halte.
Metode pembayaran layanan dapat dilakukan secara tunai dan nontunai (cashless). Pembayaran tunai dapat dilakukan di atas unit bus secara langsung melalui pramujasa. Sedangkan pembayaran nontunai dapat dilakukan melalui QRIS, tap uang elektronik dan via aplikasi Trans Jatim.
Jadwal keberangkatan tersedia secara terjadwal pada rentang waktu antara pukul 05.00–21.00 WIB. Waktu tunggu (headway) antar keberangkatan unit bus berdurasi tiap 10–15 menit pada jam sibuk dan 20–30 menit pada jam non sibuk. Unit bus menempuh rute sepanjang 75 km dengan estimasi waktu tempuh normal sekitar 120 menit.
Ulasan Umma
Kami mulai naik dari halte Suncity Sidoarjo menuju Terminal Porong. Kami sejenak bersantai disana. Lalu kami naik kembali pada bisa yang berangkat berikutnya. Kami naik dari Terminal Porong lalu turun di halte Alun-Alun Sidoarjo.Saat perjalanan berangkat, penumpang bisa hanya ada 5 orang. Empat penumpang diantaranya adalah kami. Jadi kami berasa milik kami sendiri.
Perjalanan berangkat, kaka dan adik terlihat kurang nyaman. Pertama karena memang ini merupakan pengalaman pertama mereka. Kedua jalan yang dilalui kurang baik jadi bis terasa tindak nyaman. Secara lengkap bisa lihat video kami ya.
Untuk harga tiket maupun pelayanan cukup bagus. Metode pembayaran juga gampang. Kami juga dapat tanda bukti pembelian. Saat berangkat kami hanya dihitung 3 orang. Namun saat pulang di hitung 4 orang.
Namun untuk umma pribadi kurang nyaman nih dibanding pengalaman naik transportasi lain. Umma lebih merasa nyaman dengan Trans Sidoarjo yang sebelumnya. Mungkin karena ukuran bisnya ini lebih kecil. Selain itu tempat duduknya juga kurang nyaman untuk membawa serta anak.
Saat perjalanan kembali, penuh dengan penumpang. Anak-anak sudah rewel karena suasana tidak enak. Anak-anak seperti mengalami mabuk perjalanan. Kedua tidur, namun akhirnya adik dipangku karena kursi penuh dan ada penumpang prioritas yang tidak mendapat tempat duduk.
Wah, saya hanya bisa membayangkan saat Umma dan keluarga naik bus trans Jatim.
BalasHapusSaya warga Depok, transportasi umum angkot. Bisa juga memilih taxi online atau ojek daring.
Saya yang domisili 7 tahun di Depok naik angkot cuman ke pasar kemiri kak, lainnya lebih nyaman pake daring, angkotnya gak terintegrasi pusing pala umma
HapusSaya hanya bisa membayangkan Kak Umma dan anaknya yang mencoba transportasi bis. Saya ikutan penasaran untuk mencoba menaiki bis, karena di sini bis sebagai kendaraaan utama untuk bepergian jarak jauh belum Ada. Semoga suatu hari bisa mencobanya.
BalasHapusSemoga suatu saat transportasi bisa merata hingga sampai sana ya kak
HapusWah jd tau kabar terkini dr jatim. Aku terahir ke jatim itu 2019, abis wisuda udh boyong balik k lombok. Bca tulisan umma jd inget suasana jatim (sby) pas masih kuliah.
BalasHapusIya kak, udah banyak transportasi terintegrasi di surabaya, kalo sidoarjo malah kemunduran, sampai pulkam tahun lalu harus carter angkot untuk ke rumah ortu
HapusBaru tau mba klo ad trans jatim. Semoga suatu saat bisa mencobanya
BalasHapusIya kak, semoga awet kak, dulu trans sidoarjo enak banget sebelum pandemi, eh terus jadinya hiatus
HapusWah kayanya seru umma naik trans jatim, soalnya saya baru pernah naik trans jakarta itu pun MasyaAllah sesak, tapi yang bikin enak tarifnya murah😅
BalasHapusDari segi armadanya enak dan bagus trans jakarta kak, tapi emang harus naik di jam longgar biar terasa nyamannya hehe, ini trans jatim belum banyak peminatnya karena jalurnya jarak jauh
HapusWah, bisa jadi referensi buat saya nih kalau lagi mudik ke Jawa Timur. Terima kasih, Umma.
BalasHapusUlasan menarik dan bisa bikin tambah tahu tentang hal baru.
Iya kak, semoga ke depan lebih baik, jd kalo saya mudik bisa coba naik lagi
HapusBelum pernah ke Jatim, semoga suatu hari bisa ke sana dan coba naik trans Jatim.
BalasHapusIya kak, sehat selalu ya, ntar main-main ke jatim
HapusSemoga bisa merasakan juga naik trans Jatim
BalasHapusAamiin, semoga transportasi disana juga merata ya
HapusTransportasi baru memang dapat menarik minat masyarakat dalam menggunakan angkutan umum, apalagi dengan fasilitas nya yang bagus
BalasHapusIya semoga armada makin bagus kak, biar makin nyaman, jalurnya juga makin banyak, jadi banyak peminatnya
HapusUlasan yang menarik sangat bermanfaat bagi orang Jatim khususnya yang berminat menggunakan trans jatim.
BalasHapusIya umm, semoga kedepan tidak hanya sidoarjo-gresik aja
HapusSetelah membaca ini, saya hanya berharap di kota saya bisnya bisa berkembangkan seperti Trans Jatim. Terutama dalam menghubungkan banyak moda transportasi.
BalasHapus