Assalamu'alaikum, perempuan harus berdaya. Setujukan? Yuk simak tips menjadi perempuan berdaya versi umma.
Perempuan Harus Berdaya
Berdaya sendiri artinya berkekuatan; berkemampuan; bertenaga; kemampuan melakukan sesuatu atau kemampuan bertindak untuk mengatasi masalah (KBBI). Namun setelah menyandang status ibu apakah ini bisa dilakukan? Jawabannya menurut umma "harus".Ibu merupakan predikat untuk seorang perempuan yang paling hebat di seluruh alam semesta. Ibu merupakan mahluk yang diciptakan untuk selalu berhadapan dengan masalah dan selalu memperoleh solusi penyelesaiannya. Ibu merupakan pahlawan tanpa kostum maupun gelar.
Untuk bisa menghadapi dunia persilatan, maka ibu harus punya bekal. Ilmulah menjadi bekal ibu untuk menjadi perempuan berdaya. Standar manusia pada umumnya biasanya terbalik.
"Kuliah tinggi kok gak kerja? Kok di rumah saja, sayang ijazahnya"
Perempuan Berpendidikan
Apapun profesi seorang wanita wajiblah hukumnya berpendidikan. Pendidikan ini bisa diperoleh melalui jalur formal maupun informal. Pendidikan bertujuan agar dapat memperoleh ilmu yang menjadi bekalnya kelak menuju akhirat.Dalam hadis sudah disampaikan anjurannya menuntut ilmu itu dimulai sejak lahir hingga akhir hayat. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda:
“Tuntutlah ilmu dari buaian (bayi) hingga liang lahat.”
"Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap individu muslim."
“Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.”
Perempuan di Rumah Saja
Seindah itu islam memberikan panduan untuk hambanya. Islam juga memuliakan perempuan dengan hijab. Selain anjuran perempuan untuk tidak keluar rumah tanpa ada kebutuhan syari.“Dan hendaklah kamu tetap tinggal di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah yang dahulu. Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, wahai ahlul bait, dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (Al Ahzab: 33).
Hal itu Allah Subhanahu Wa Ta'ala perintah karena menjaga diri kita untuk mudah menuju surga. Seperti sabda Rasullulah Shalallahu Alaihi Wassalam.
"Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata kebanyakan penghuninya adalah para wanita." Mereka bertanya, "Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Disebabkan kekufuran mereka." Ada yang bertanya kepada beliau, "Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?" Beliau menjawab, "(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata, 'Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu'." (HR Bukhari).
Keistimewaan yang di berikan pada kita kaum perempuan jangan malah dijadikan penjara. Mungkin untuk kaum introvert seperti umma akan sangat bahagia malahan. Namun untuk kaum extrovert akan berbeda pula pandangan.
Akan datang waktu longgar
Namun kembali lagi umma yang introvert juga pasti merasa bosan. Bosan disini dalam artian ketika biasanya bisa berkarya diluar rumah dan punya aktualisasi diri. Lalu setiap hari melakukan rutinitas yang sama misalnya mengurus rumah, suami dan anak-anak. Apalagi ketika anak-anak sudah beranjak besar, pastilah ada yang terasa hilang dan ingin dicari.Masa-masa ini harusnya malah menjadi ajang para ibu untuk memberdayakan diri. Ketika waktu dan tenaga sudah lebih longgar dari sebelumnya bisa digunakan untuk banyak hal. Misalnya memulai hobi, mengembangkan kemampuan dan potensi diri atau malah bisa menambah penghasilan.
Akan datang waktu sempit
Kita tidak pernah tahu takdir apa yang akan dituliskan untuk hidup kita. Ibarat pepatah lebih baik sedia payung sebelum hujan. Akan ada masa dimana waktu ingin diulang.Misalnya ketika masalah muncul di kemudian hari. Suami di PHK mendadak, atau sakit sehingga tidak dapat bekerja. Tidak sedikit perempuan yang bingung paska suaminya meninggal dunia.
Perempuan Berdaya Meski dari Rumah
Hal-hal seperti ini yang menjadi lecutan umma untuk menulis artikel hari ini. Umma sebagai perempuan yang dikaruniai pernah mengenyam pendidikan tinggi. Namun saat ini belum bisa menggunakan ilmu formal untuk berkarya kembali.Sejak memiliki anak, umma diberi amanah oleh suami untuk di rumah saja. Umma alhamdulillah susah ikhlas melalui dengan segala keterbatasan. Hal tersebut karena satu hal yang menjadi pegangan umma.
Amanah menjadi madrasah ula ini hanya singkat. Hanya 7 tahun pertama anak-anak, tidak bisa diulang. Singkat namun sangat penting untuk bekal seumur hidup. Serta penentu hisab kita dan keturunan kita nanti.
Tips Menjadi Perempuan Berdaya
Untuk menjadi perempuan berdaya maka umma disini akan memberikan beberapa langkah sebagai berikut:1. Melakukan hal baru atau hobi
Kemampuan dan potensi diri seringkali di kesampingkan ketika sibuk mengemban tugas dirumah. Hal ini bisa dilakukan ketika waktu susah longgar atau meluangkan waktu. Mulai mencari dan mempelajari hal-hal baru perlu dilakukan.Mulai melakukan hobi lama atau menemukan kegiatan baru. Kegiatan ini bisa meningkatkan kemampuan diri. Tidak jarang malah menemukan potensi diri.
Misalnya mulai olahraga ringan di rumah, mulai berkebun, mulai menulis blog dst.
2. Membuat Target
Setelah menentukan kegiatan yang ingin kita lakukan, selanjutnya menentukan targetnya. Targetnya disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.Misalnya melakukan olahraga atau menulis blog minimal seminggu sekali dalam sebulan pertama. Nanti jika sudah sukses targetnya dinaikkan dst.
3. Membuat Jurnal Pencapaian
Langkah selanjutnya yaitu mencatat atau mendokumentasikan kegiatan kita. Jurnal ini sangat berguna untuk mengevaluasi pencapaian kita. Catat secara sederhana saja tidak masalah tapi konsisten.Pencapaian ini akan menjadi penghargaan tersendiri untuk diri kita. Pencapaian ini akan memberi kita semangat untuk merubah atau meningkatkan metode yang dilakukan.
Misalnya gerakan olahraga awalnya susah, ternyata setelah sebulan sudah dikuasai. Menulis blog seminggu sekali sudah bisa, mulai dengan tiga kali seminggu dst.
Misalnya gerakan olahraga awalnya susah, ternyata setelah sebulan sudah dikuasai. Menulis blog seminggu sekali sudah bisa, mulai dengan tiga kali seminggu dst.
4. Membagikan Skill
Catatan dan dokumentasi yang kita buat bisa menjadi portofolio diri. Perempuan kan suka pujian atau malah "pamer" bisa menjadikan portofolio untuk dibagikan. Namun ingat membagi pengalaman atau skill secara positif ya.“Sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia” (HR. Ahmad)
Selalu ada orang lain sedang dalam posisi kita di masa lalu. Skill maupun pencapaian kita bisa menjadi motivasi untuk diri sendiri maupun orang lain.
Misalnya sebelumnya jarang berolahraga jadi sering sakit-sakit. Malah tidak bisa mengerjakan kewajiban dirumah. Setelah berolahraga menjadi fit, sehat dan langsing.
Misalnya sebelumnya jarang berolahraga jadi sering sakit-sakit. Malah tidak bisa mengerjakan kewajiban dirumah. Setelah berolahraga menjadi fit, sehat dan langsing.
Perempuan Berdaya Tidak Perlu Harus Keluar Rumah
Jika perempuan berdaya, keluarga menjadi bahagia, dan negara dan agama pasti akan menjadi kuat. Hal itu karena keluarga adalah entitas terkecil sebuah masyarakat.Perempuan harus berdaya. Perempuan boleh aktif berkegiatan. Saat bersama keluarga tetap sebagai istri, dan ibu rumah tangga. Ketika ada yang membutuhkan juga bisa bermanfaat.
Hawa nafsu yang mendominasi kita kaum perempuan, kecondongan pada kesenangan dunia akan mudah membuat kita berpaling dari akhirat, dan mudah tertipu kesenangan dunia. Hal-hal ini lah akan menjerumuskan kita ke jalan yang salah.
Oleh karena itu mumpung di era digital, kita bisa tetap mengaktualisasikan diri dengan berkarya dari rumah. Karya ini tidak harus bernilai uang namun memiliki ke bermanfaat untuk diri dan keluarga kita. Lebih-lebih jika bisa menjadi meluaskan manfaat untuk orang lain.
Hawa nafsu yang mendominasi kita kaum perempuan, kecondongan pada kesenangan dunia akan mudah membuat kita berpaling dari akhirat, dan mudah tertipu kesenangan dunia. Hal-hal ini lah akan menjerumuskan kita ke jalan yang salah.
Oleh karena itu mumpung di era digital, kita bisa tetap mengaktualisasikan diri dengan berkarya dari rumah. Karya ini tidak harus bernilai uang namun memiliki ke bermanfaat untuk diri dan keluarga kita. Lebih-lebih jika bisa menjadi meluaskan manfaat untuk orang lain.
Posting Komentar
Posting Komentar