header umma faha

Ayo Main ke Museum Mpu Tantular

Posting Komentar
Kunjungan ke museum mpu Tantular

Assalamu'alaikum, pernah ke Museum Mpu Tantular? Umma besar di Sidoarjo baru berkesempatan kesana malah ketika sudah tidak berdomisili disana. Mau tahu cerita lengkapnya baca secara lengkap ya..

Museum Mpu Tantular

Museum Mpu Tantular adalah sebuah museum negeri yang berlokasi di kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Museum ini awalnya bernama Stedelijk Historisch Museum Soerabaia. Museum ini didirikan oleh Godfried von Faber pada tahun 1933. Lalu baru diresmikan pada tanggal 25 Juli 1937.

Museum Mpu Tantular saat ini dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis pada Departemen Kebudayaan dan Pariwisata. Setelah perjalanan sejarah yang panjang, Museum dipindah ke Jl. Raya Buduran, Sidoarjo (sebelah barat Jembatan Layang Buduran). Pemindahan dikarenakan pertambahan koleksi yang semakin banyak. Tempat ini menjadi lokasi tetap sejak diresmikan tanggal 14 Mei 2004.

Tour de Museum Mpu Tantular

Dulu setiap ke Surabaya pingin banget diajakin mampir kesini. Nyatanya sampai pindah ke Sidoarjo pun umma belum sempat berkunjung. Padahal sekolah menengah atas umma hanya berbatas jembatan layang.

Museum Mpu Tantular terdiri dari 11 bangunan di atas lahan seluas 3,28 hektar. Namun yang bisa dikunjungi kami kemari hanya dua gedung. Museum ini mempunyai sejumlah koleksi geologika (batuan), biologika, etnografika (hasil warisan budaya), arkeologia, historika, numisatika (mata uang maupun koin), filologika (naskah kuno), keramologika (keramik atau gerabah), maupun seni rupa. Selain itu juga ada berupa arca dari Buddha dan Hindu.

Semua koleksi tersebut terbagi pada dua gedung utama dan satu gedung braile. Saat kami berkunjung gedung ketiga sedang tutup. Umma dan anak-anak mulai masuk ke gedung pertama di mana petugas tiket berada.

Museum di sidoarjo


Gedung Pertama

Lalu kami mengelilingi Museum hingga ke arah tangga. Koleksi pada gedung pertama lantai satu berisi koleksi prasejarah berupa batuan, fosil, peralatan batu dan logam. Juga ada coin dan uang kertas dari jaman ke jaman. Serta surat-surat dengan media tulis jaman dahulu.

Pada gedung ini juga ada koleksi kolonial dan kemerdekaan. Koleksi ini berada disisi dalam gedung pertama lantai satu. Antara lain berisi koleksi senjata, tanda jasa, keramik, dan benda-benda etnografi.

Lalu kami menuju ke lantai dua gedung pertama melalui tangga yang berada di ujung pameran. Pada lantai dua ini berisi ruang non fiber berupa koleksi sepeda kayu, sepeda tinggi, sepeda motor uap, koleksi miniatur pesawat, koleksi telepon, koleksi mesin jahit, koleksi radio jadul, koleksi alat musik. Selain itu juga ada miniatur alat transportasi masa kerajaan dan kemerdekaan.

Pada sisi lainnya terdapat koleksi peraga IPTEK. Terdapat beberapa koleksi sifat-sifat bayangan pada cermin, koleksi hukum fisika, koleksi kelistrikan, koleksi pengantar suara, tokoh-tokoh ilmuwan dan lain-lain.

Pada lokasi inilah anak-anak yang awalnya sudah bosen menjadi semangat kembali. Sebelumnya mereka mulai bosen melihat koleksi yang berisi benda-benda prasejarah. Umma pun bingung memberi penjelasan apalagi tidak pernah mereka lihat.

Pada ruang peraga IPTEK, anak begitu semangat mencoba beberapa peragaan. Mulai dari pipa berbagai ukuran yang apabila dipukul akan mengeluarkan bunyi yang berbeda-beda. Lalu hukum beban dan tuas serta katrol. Si kaka sibuk dengan pipa musiknya, sedang adik berkali-kali mencoba peraga katrol.

Pas banget ruang peraga IPTEK ini sebagai wadah anak-anak belajar STEAM. Lalu bersama-sama mencoba cermin seribu bayangan. Kami tak henti-henti berkaca menikmati ribuan bayangan yang muncul di cermin.

Adik dan kaka naik turun untuk mengecek bayangan mereka. Abi juga ikut meramaikan eksperimen mereka mengenai cermin. Tidak lupa kami juga mencoba beberapa cermin yang menghasilkan bayangan-bayangan yang berbeda.

Gedung Kedua

Kami tidak perlu turun untuk menuju gedung kedua. Pada pintu dibelakang gedung terdapat pintu yang tersambung pada gedung kedua. Ruangan yang menyambungkan kedua gedung diisi dengan koleksi arca berbagai ukuran.

Memasuki ke gedung dua lantai dua, kami cukup kaget dengan koleksi-koleksi pada area ini. Gedung ini berisi koleksi kesenian dari berbagai daerah. Ruangan ini terdiri dari koleksi wayang, gamelan, reog, angklung, barong dan sebagainya.

Jujur suasana di gedung ini terasa sangat berbeda. Anak-anak pun tidak berani berlama-lama di ruangan ini. Kami hanya berjalan sambil lalu untuk segera menuju koleksi berikutnya.

Umma pun merasa tidak nyaman dengan sorot-sorot muncul dari mata berbagai peraga kesenian. Anak-anak akhirnya bisa melihat alat-alat musik tradisional. Sayangnya kami tidak diperkenankan mencoba.

Kami hampir mengakhiri kunjungan hari itu dengan menuruni tangga ke lantai pertama. Di gedung dua lantai satu ini berisi pameran pakaian adat pernikahan dari beberapa daerah. Ruangan ini merupakan ruang seminar dan presentasi khusus untuk tamj atau rombongan kunjungan.

Lalu saat kami keluar gedung kedua, masih ada beberapa koleksi arca yang berjejer di sepanjang pelataran. Ada miniatur candi Borobudur dan Prambanan. Umma dan abi auto wishlist mau kesana. Wacana yang tak kunjung terealisasi. Do'ain ya semoga tahun depan bisa kesana Aamiin.

Setelah membaca peta, kami berjalan menuju spot pendopo untuk berselfie ria. Di belakang tempat ini terdapat gedung peraga ketiga. Gedung ini berisi koleksi-koleksi dengan huruf braile. Namun sayangnya saat kami berkunjung ruangan ini tutup.

Kami melanjutkan perjalanan ke arah belakang. Sembari menghabiskan bekal jajan dan minum, kami menuju ke pelataran khusus peraga transportasi. Pada area ini terdapat beberapa kendaraan jaman dahulu.

Anak-anak takjud dan ingin mencoba semua transportasi tersebut. Mulai dari gerobak pengangkut barang dan pengangkut orang yang ditarik oleh hewan. Antara dokar, bendi hingga motor dan mobil antik. Untuk dokumentasi lebih lengkap bisa cek di chanel youtube ayahamzah ya.

Hari Kunjungan dan Harga Tiket

Eh umma cerita kemana-mana sampai lupa cerita mengenai hari kunjungan serta harga tiket masuk ke Museum Mpu Tantular. Pengunjung Museum Mpu Tantular dikenakan tiket masuk sebesar Rp 4.000 untuk dewasa dan Rp 3.000 untuk anak di bawah usia 12 tahun. Harga tiket masuk akan berbeda jika pengunjung datang berombongan minimal 10 orang. Harga tiket rombongan yang dikenakan sebesar Rp 3.000 untuk dewasa dan Rp 2.000 untuk anak di bawah usia 12 tahun.

Hari kunjungan Museum Mpu Tantular berbeda-beda tergantung dengan hari kunjungan pilihan.
  • Selasa-Kamis: 08.00 - 15.00 WIB.
  • Jumat: 08.00 - 14.00 WIB. 
  • Sabtu: 08.00 - 12.30.
  • Minggu: 08.00 - 13.30 wib.
  • Senin dan libur nasional: museum tutup.
Jadi jangan sampai salah pilih ya nanti gak bisa menikmati kunjungan.

Rute Ke Museum

Museum Mpu Tantular terletak sekitar 4,1 kilometer pusat Kota Sidoarjo atau kurang lebih 11 menit. Kompleks berada di seberang barat jempatan layang buduran. Oleh karena itu pengunjung dari lokasi manapun harus mencari jalan yang searah. Perjalanan menuju Museum Mpu Tantular melalui Jalan Raya Ponti atau Alun-alun Sidoarjo yang menuju ke Jalan Pagerwojo. Lalu belok ke jalan KH Ali Mas'ud (Transmart Sidoarjo).

Untuk menuju area ini tidak dapat menggunakan kendaraan umum. Kalo terpaksa menggunakan kendaraan umum bisa berhenti di ujung utara atau selatan jembatan layang. Lalu jalan kaki atau mencari abang becak untuk menuju ke lokasi. Semoga next ada kendaraan khusus untuk pengujung ya. 
 

Penutup

Demikian ulasan umma mengenai Museum Mpu Tantular. Semoga next time bisa berkunjung ke museum lainnya bersama anak-anak. Aamiin.




Related Posts

Posting Komentar