header umma faha

Belajar Stop Fatherless dari Sosok Buya Hamka

Posting Komentar
Buya Hamka ayah baik

Assalamu'alaikum, apa kabar? Kali ini umma mendapatkan tantangan menulis Biografi Buya Hamka. Kira-kira umma berhasil gak ya? Yuk baca secara lengkap. 

Awal Mulai Tahu Buya Hamka

Sebagai penulis cupu nan amatir, umma jarang sekali membaca buku. Umma suka menulis karena gemar membaca novel. Oleh karena itu tulisan umma seringkali seperti fiksi meskipun non fiksi.
Umma mengenal nama besar Buya Hamka dari berbagai media sejak kecil. Namun paling kena pada artikel proses mualaf seorang pengusaha Tionghoa, Jusuf Hamka. Buya memberikan nama belakangnya setelah membantu penguasa tersebut syahadat.
Berawal dari artikel tersebut, umma mengulik banyak video wawancara Jusuf Hamka di YouTube. Lalu termotivasi terhadap cara beliau bersedekah yang sedang viral. Tanpa sadar membawa umma untuk membaca biografi Buya Hamka.
Saat itu hanya sekilas saja hingga muncul promo film mengenai biografi Buya Hamka. Melalui banyak wawancara dengan aktornya, umma baru tersadar Buya merupakan tokoh yang sangat besar namanya di Indonesia.

Biodata buya hamka

Biografi Buya Hamka

Umma juga baru tahu ternyata Hamka merupakan nama pena. Buya Hamka memiliki nama lahir Abdul Malik Karim Amrullah. Beliau merupakan ulama, sastrawan, budayawan, penulis bahkan politis. Tidak ada profesi yang dimiliki orang lain dan seproduktif beliau di zamannya. Tidak heran jika nama beliau begitu amat besar hingga dikenal oleh hingga generasi millenial.

Nama Lengkap : Abdul Malik Karim Amrullah

Tempat Tanggal Lahir : Sungai Batang, Sumatera Barat, 17 Februari 1908

Tempat Tanggal Meninggal: Jakarta, 24 Juli 1981 (umur 73)

Nama Pena : Hamka

Bidang penulisan :
Tafsir Al-Qur'an, Fiqih (Jukum Islam), Tarikh (Sejarah Islam), Tasawuf, dan Sastra 

Karya terkenal:
  • Tafsir Al-Azhar
  • Tenggelamnya Kapal Van der Wijck
  • Di Bawah Lindungan Ka'bah

Pengaruh & Karya Buya Hamka untuk Umma

Sejujurnya umma lebih mengenal novel karya Buya Hamka seperti Di Dalam Lindungan Ka'bah dan Tenggelamnya Kapal Van der Wijck saat di bangku sekolah. Tapi umma tidak ingat betul apa umma sudah membacanya tuntas. Karya sastra klasik dengan bahas Melayu yang kental rasanya membuat umma kurang nyaman untuk menekurinya. Tapi entahlah kayak jaman itu booming banget karena merupakan bagian dari tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Siang ini saat berkunjung ke Perpustakaan Depok, umma akhirnya mengambil semua buku Buya Hamka yang ada. Ada tujuh buku, hanya satu yang menarik perhatian umma. Judulnya "Buya Hamka Berbicara Tentang Perempuan". Ternyata buku ini juga merupakan tulisan beliau bertema Fiqih.

Ayah Buya Hamka 

Akhirnya umma mengambil buku ke delapan yang ditulis Irfan Hamka. Buku ini nyatanya membawa umma ke dalam kisah hidup Buya Hamka secara dekat. Buku yang ditulis anak kelima beliau ini menceritakan kisah bagaimana Buya Hamka memperlakukan keluarga.

Umma baru sempat membaca dua bab saja hari ini, namun umma sudah dapat menarik benang merah. Salah satunya tentang kemunduran beliau sebagai Ketua MUI. Hal tesebut karena beliau mengeluarkan fatwa "umat Islam dilarang merayakan Natal secara bersama-sama pada 1981". Akidah beliau begitu kuat hingga bisa menjadi pribadi yang disegani dan dihormati dalam waktu bersamaan.

Dalam film Buya Hamka juga diceritakan masa kecil beliau yang "bandel". Namun ke bandel tersebut memberi beliau tekat untuk pribadi terbaik versi dirinya. Termasuk mendapatkan gelar Doktor Honoris Causa oleh Universitas Al-Azhar, Kairo, pada tahun 1926. Saat itu beliau adalah orang pertama dari Indonesia, masyallah.

Selain itu beliau tetap bisa hadir menjadi ayah untuk 10 anaknya meski harus pulang pergi berjuang di masa penjajahan hingga kemerdekaan. Akidah beliau yang kuat benar-benar meneguhkan keinginan umma membawa pesan #stopfatheless . Beliau juga hafal karakter setiap anaknya dan cara untuk mendidik seperti kisah Irfan Hamka yang emosional namun ingin belajar silat.

Penutup

Tidak heran beliau dikenal dan terus dihormati karena karya maupun jasa beliau hingga kini. Demikian biografi Buya Hamka versi umma. Semoga bermanfaat.

Related Posts

Posting Komentar