header umma faha

Jelajah Alun-Alun Kota Depok

1 komentar

Alun-alun depok

Assalamu'alaikum, apa kabar? Hari ini umma mau cerita tentang kegiatan jelajah alun-alun Kota Depok. Artikel ini adalah kelanjutan kunjungan ke alun-alun tahun lalu. 

Biar sambung baca dulu artikel yang sebelumnya ya, karena umma mencoba menceritakan alur perjalanan kami dari awal masuk hingga keluar. 


Setelah berjalan di area sebelah kiri akhirnya kami sampai pada area tengah. Disini banyak sekali wahana permainan yang menarik untuk anak-anak. Antara lain sebagai berikut:


Area anak-anak alun-alun depok

Air Mancur

Selepas kami turun dari menara pandang, kami berjalan agak mendaki untuk kembali ke arah tengah alun-alun. Di sisi kanan ada sebuah area berbentuk lingkaran yang terbuat dari batuan alam. Saat kami berkunjung tidak aktivitas berarti disana. Namun menurut literatur disana merupakan area air mancur. Mungkin area ini hanya diaktifkan pada waktu atau hari tertentu saja.

Taman Anak

Kami berjalan ke arah depan, taman penuh dengan anak menyambut kami. Wahana permainan disana mengoda kaka Fa untuk ikut bergabung. Sayangnya semua wahananya penuh dan mengantri. Saat menulis artikel ini, umma menemukan bahwa wahana ini dilengkapi dengan pasir sebagai media bermain.

Meski tidak sempat terdokumentasi, FaHa sempat bertanya mengenai permukaan taman yang terasa berbeda saat mereka injak. Hal tersebut berbeda dengan umma temui kemarin, mungkin ada kebijakan sehingga diganti dengan rumput sintesis.


Fasilitas olahraga alun-alun depok

Area Olahraga

Kami berjalan terus ke arah timur menuju area olahraga. Dinding disebelah kiri terdapat mural FaHa sempat antusias untuk mendekat. Sayangnya penghijauan pada area ini belum optimal. Selain itu tidak terdapat tempat duduk yang mumpuni sehingga kami memutuskan terus berjalan.

Air minum FaHa habis saat posisi ini, umma sempat bingung karena untuk kembali ke depan lumayan jauh dan matahari sudah mulai terik. Adik Ha ingin buang air kecil lalu pergi toilet bersama suami diseberang kami berada.

Kaka Fa tidak sabar untuk menunggu di area tersebut. Untuk mengusir kebosanan, umma mengajak kaka Fa untuk berjalan menyusuri area skateboard mumpung masih sepi. Lalu terus ke timur menapaki jalur sepeda BMX.  

Pedagang Kreatif

Saat kami asik berjalan diarea tersebut, suara teriakan ibu-ibu terdengar semakin keras. Banyak penduduk lokal yang  berdagang makanan dan minuman ringan di atas dinding pembatas alun-alun. Mereka menjajakan dagangnya dengan suara lantang agar kami yang ada dibawah paham apa yang mereka sedang lakukan.

Umma memilih salah satu pedagang dibagian tengah. Beliau memberikan sebotol air mineral dalam sebuah tas kain yang dijulurkan kebawah dengan bantuan tali. Umma meletakkan uang ke dalam kantong tersebut. Sebelum memberikan kembalian sebesar Rp 5.000,-sang pedagang berteriak “Maaf ya teh kembaliannya saya lempar, maklum keadaannya begini.” Terbayang gak suasana ini umm?

Kaka Fa menanggapi kejadian tersebut dengan penasaran sekaligus ketakutan. Awalnya umma ingin menaiki tangga yang ada disisi kiri untuk mencapai pedagang paling ujung. Namun karena kaka Fa sudah lelah dan tidak mau ditinggal.


Outfit outdoor

Area ini termasuk bagian terbuka tanpa pohon peneduh. Apalagi matahari semakin terik sehingga suasana kala itu sangat panasnya. Kaka Fa yang awalnya letih langsung bersemangat ketika umma membuka botol air mineral.

“Glek..glek...” Nikmat sekali kaka Fa meminum air mineral tersebut, lalu berteriak “Adik sini mama beli minum” sambil berlari mengarah pada adik Ha dan ayahnya yang baru saja keluar dari toilet. Kami akhirnya berkumpul dan melanjutkan perjalanan.

Outdoor Gym

Saat perjalanan menuju area wall climbing di bagian paling timur, kami melewati outdoor gym yang sedang dipadati pengunjung. Area ini terbilang kecil dibandingkan beberapa area di Taman Lembah Mawar yang biasa kami kunjungi. Kaka Fa sempat menunjukka area tersebut namun kemudian kami arahkan untuk terus berjalan ke timur.

Wall Climbing

Pada area ini kami harus menuruni beberapa tangga yang sekilas mirip seperti amphitheater. Area ini lebih teduh karena ada beberapa pohon yang rantingnya menjuntai. FaHa ragu ketika diminta untuk mencoba memanjat.

Selepas beberapa pengunjung pergi barulah mereka mau mencoba. Kaka Fa mencoba sebanyak dua kali sedangkan adik hanya satu kali. Keduanya dibopong suami untuk mencoba mengasah motorik kedua kaki dan tangannya.

Area ini terdapat dua area dinding, yang tinggi dan panjang terletak tepat di tengah area dan dapat terlihat dari kejauhan. Sedangkan satu lagi disisi sebelah kiri berukuran lebih pendek. Kami sempat beristirahat duduk di area tangga, melihat aktivitas seorang gadis remaja berbadan tanggung.

Gadis tersebut mengangkat beberapa matras kemudian diletakkan diarea dinding disisi kiri. Tak lama ada seorang ibu datang menanyakan “Belum mulai ya teh?” . Umma sebenarnya ingin ikut melihat sayangnya FaHa sudah tidak nyaman berada diarea tersebut.

Kami kembali ke arah barat menuju pintu keluar dengan adegan gendong mengendong. Setelah melewati outdoor gym, toilet serta lapangan futsal, umma dan adik Ha mampir dulu ke lapangan basket. Sayangnya adik Ha sudah lemas sehingga tidak terlalu bersemangat melihat jalannya pertandingan seru siang itu.

Umma kemudian berjalan menuju pintu gerbang utama. Terlihat ada monumen berbentuk unik berwarna tembaga di sebelah kiri. Umma terus melanjutkan perjalanan menyusuri tepian sungai. Area ini sangat teduh.

Umma kemudian kehilangan jejak kaka Fa dan suami yang terakhir terlihat didekat jembatan utama. Kami sempat menunggu dibawah pohon kelapa yang ada sisi kiri jembatan. Lalu berpindah ke area pendopo untuk beristirahat.

Ternyata tidak lama kaka Fa dan suami muncul dalam keadaan segar. Keduanya baru saja pergi ke mushola yang tidak jauh dari kami menunggu sebelumnya. Penjelajahan kami berakhir sebelum tengah hari, namun rasanya sudah lepas dhuhur.  

Related Posts

1 komentar

  1. Keren Umma, jalan-jalan sederhana yang bermakna bareng anak.

    BalasHapus

Posting Komentar