header umma faha

Berburu Pecel Enak di Depok untuk Menu Sarapan

3 komentar
pecel enak di depok


Assalamualaikum, apa kabar ummahat? Biasanya di akhir pekan umma meminta kepada suami untuk sarapan di luar. Hal tersebut selain healing juga merupakan kesempatan refeshing. Pekan ini umma ingin mencoba berburu pecel enak di Depok sebagai menu sarapan. Ada yang penasaran, bagaimana kesan umma?

Orang Jawa Timur

Umma lahir, tumbuh dan menghabiskan sebagian besar hidup di Jawa Timur. Tidak heran jika sangat familiar dengan makanan bernama pecel. Menu makanan yang terdiri dari beberapa jenis sayuran rebus yang disiram dengan bumbu kacang khas. Tidak lupa disertai dengan rempeyek nan gurih.

pecel khas pulau jawa

Pecel ini salah satu menu sarapan yang paling mudah untuk disiapkan. Tidak heran jika menu ini juga sangat mudah ditemui hampir di seluruh penjuru Jawa Timur. Umma jadi bernostalgia ketika menempuh pendidikan perguruan tinggi, sambel pecel merupakan bekal wajib yang harus dibawa ketika kembali ke kosan.

Umma juga masih ingat ketika harus menghadiri jam ke-nol perkuliahan, hanya menu inilah yang tersedia di warung. Pada masa itu menu pecel merupakan sarapan umma hampir setiap hari. Selain karena mudah ditemui, harga untuk sepiring nasi pecel sangat terjangkau untuk kantong mahasiswa.

Penganjal Perut Mahasiswa

Umma hanya perlu mengeluarkan uang sebesar tiga ribu rupiah untuk sepiring nasi pecel sederhana. Seporsi nasi, sejumput sayuran rebus beserta sambel dan tidak lupa rempeyeknya. Memang tidak banyak namun cukup untuk menjadi penganjal perut di pagi hari.

Apabila sedang ada uang makan lebih, umma hanya butuh menambahkan uang lima ratus perak untuk sepotong tahu atau tempe. Jika ingin merasakan telur ceplok atau dadar, umma hanya perlu menambahkan dua ribu rupiah untuk menu berprotein.

Untuk saat ini umma yakin uang lima ribu rupiah tidak cukup untuk sepiring nasi pecel sederhana. Mengingat memori tersebut terjadi sekitar empat belas tahun yang lalu. Masyallah jadi mengitung hari, ternyata umma sudah sangat tua saat ini. Tidakkkkkk

Menu Sarapan Khas Daerah

Pada tahun terakhir di perguruan tinggi, umma banyak melakukan perkuliahan di luar kampus. Tidak jarang kegiatan tersebut terjadi di luar Jawa Timur. Umma mulai sering mencoba berbagai menu sarapan khas setiap daerah. Ternyata menu dengan sambel kacang itu sangat banyak variasinya.

olahan bumbu kacang

Misalnya seperti di Surabaya sendiri ada makanan bernama gado-gado. Ketika sedang bertugas di kota Hujan, umma mampir pada sebuah warung yang menyediakan menu tersebut. Ketika si penjual menanyakan level kepedesan yang inginkan, umma seketika kaget. Umma yang saat itu sedang memesan dengan seorang kawan seketika saling lirik.

Kami lebih kaget ketika si penjual mengambil ulekan dan segera meracik bumbu. Wah wah ini rasa rasanya buka gado-gado yang ada dalam benak kami nih. Ketika penjual menambahkan sayur rebus dalam bumbu yang sudah dicampur air, kami tersenyum.

Oh ternyata gado-gado di Bogor sejenis dengan makanan bernama lotek yang familiar kami temukan di Jogja. Kala itu kami juga penasaran kita menemukan menu makanan selain gudeg di sana. Kami mampir ke sebuah warung dan mencobanya beramai-ramai.

Pada saat melihat penjual menyiapkan lotek kami seketika berekpektasi mengenai rujak sayur yang biasa kami temui di Jawa Timur. Namun ternyata perbedaan antara keduanya terbilang jauh dari segi bumbunya. Sejak saat itu umma sangat menata ekspektasi saat mencoba menu makanan di daerah baru.

Berjodoh dengan Kerabat Si Pitung

Setelah menikah dengan laki-laki asli Betawi tulen, umma merasakan perbedaan yang jauh dari menu sarapan khas di daerah ini. Jika di Jawa Timur umma dapat dengan mudah menemukan menu pecel hanya berjarak belasan meter. Beda sekali dengan disini, umma harus mencari gerai khusus nan ekslusif ditengah kota hanya untuk menikmatinya.

pecel enak di depok versi umma faha

Pecel Enak di Depok

Sebelum pandemi umma bisa menikmati Pecel enak di Depok yang berada di Jalan Margonda. Warung Nasi Pecel Mbak Ira Khas Madiun ini buka hingga malam tersebut benar-benar bisa mengobati kerinduan lidah ini. Namun paska pandemi warung tersebut pindah dan umma belum berkesempatan kembali kesana.

Dari segi harga, menu pecel di rumah makan ini memang agak mahal. Mungkin salah satu faktornya karena kedai tersebut benar-benar menyediakan rasa asli pecel khas madiun yang jarang dijumpai disini. Faktor lainnya bisa jadi karena biaya sewa di lokasi tersebut tinggi mengingat di jantung kota.

Pecel enak di Depok versi umma pastinya berbeda dong dengan lidah orang lain. Umma ternyata menyukai sambel pecel dengan khas madiun. Biasanya penjual akan menyediakan dua jenis sambel. Ada sambel yang tidak pedas dan pedas tentunya. Selain itu variasi sayuran lengkap beserta rempeyek dalam satu porsi. Tidak lupa juga tersedia aneka lauk yang sangat beragam sesuai keinginan. Ups hati-hati jangan kalap nanti kantongnya bocor.

Berburu Pecel untuk Sarapan

Sampai saat ini belum menemukan warung yang menjual menu pecel enak di Depok versi umma lagi. Meski saat ini sudah banyak gerobak yang menjual pecel sayur dipinggir jalan. Seperti tadi pagi, umma mencoba menu pecel di sebuah pujasera baru. Kedai tersebut berlokasi di depan Pondok Kukusan Permai (Waterpark Ceria) Jalan K.H.M Usman, Kukusan, Beji, Depok.

Rasa bumbu pecelnya lebih mirip dengan bumbu pecel instan yang biasa umma temui secara mudah di pasar atau toko. Jenis sayurannya juga kurang beragam sehingga umma merasa hanya berpindah lokasi makan saja. Cara penyajiannya juga jelas berbeda dimana rempeyek dijual terpisah dari seporsi nasi pecel.

Pecel berakulturasi

Pecel yang disajikan ini menurut umma sudah mengalami akulturasi berbagai jenis daerah. Misalnya ketika umma ingin menambah lauk tempe, ternyata penjual memberikan umma selembar mendoan. Padahal harapan umma adalah sepotong tempe tebal yang nampak bulir kedelai. Begitu juga ketika umma menanyakan bagaimana cara penyajian tahu, ternyata tahu isi saja yang tersedia.

Umma juga melihat ada kerupuk mie besar berwarna kuning di sebuah pojokan. Kerupuk ini sering umma ditemui di penjual lontong dan risol. Kedua cemilan tersebut merupakan menu wajib buka puasa untuk warga Jabodetabek.

Harga pecel yang disajikan disini terjangkau hanya sepuluh ribu rupiah untuk satu porsi. Porsinya nasi dan sayuranya lumayan banyak untuk ukuran umma, namun kurang untuk paksu. Harga tersebut sudah termasuk satu lauk (tempe, tahu atau bakwan).

Selama makan, hanya nampak kami yang mampir ke kedai ini. Sedangkan kedai bubur ayam yang berada tepat disebelahnya ramai orang silih berganti. Kejadian tersebut secara langsung memang menunjukkan bahwa kebiasaan makan sayur para warga lokal sangat rendah. Hal tersebut sempat membuat kaget dimana kedua mertua umma hanya mau makan sayur tertentu saja.

Umma jujur masih suka was was dengan ekspektasi ketika mencoba makanan khas di luar daerah Jawa Timur. Hal tersebut memunculkan rasa enggan untuk rindu kuliner kampung halaman. Pada akhirnya nanti dilampiaskan ketika momen mudik lebaran. Untuk ummahat yang tahu dimana pecel enak di Depok boleh komen dibawah ya...

Related Posts

3 komentar

  1. kalo di Bandung saya tahu mba yang enak dimana

    BalasHapus
  2. Uummm pecel madiun juga kesukaanku, apalagi kalo ada tumpangnya hhmm enaaak
    Terakhir makan pecel pas bgt pecel madiun karena lagi lewat madiun akhir bulan kmrn

    BalasHapus
  3. Selama ini aku cuma ngerasain pecel yang gitu2 aja... jadi pengen main ke depok 😀

    BalasHapus

Posting Komentar