header umma faha

Resep Tumis Ikan Peda Betawi, Penambah Nafsu Makan

Posting Komentar
tumis ikan peda

Apa kabar ummahat? Alhamdulillah awal pekan ini umma mau berbagi pengalaman masak. Resep makanan ini umma baru cobain setelah punya suami pribumi Betawi. Makanan ini salah satu olahan ikan asin peda. Ada yang tahu? Yuk simak resep tumis ikan peda betawi ala umma.

Mengenal Ikan Peda

Umma kira ikan peda itu merupakan nama sebuah ikan. Ternyata peda sendiri adalah sebuah metode dalam pengawetan ikan. Metode ini merupakan teknik yang mengabungkan teknik fermentasi dan pengaraman.

Jujur saat pertama kali melihat rupa ikan peda, umma gak percaya bahwa ini tergolong dalam ikan asin. Hal tersebut karena ikan peda memiliki bentuk besar, utuh dan baunya khas sekali. Beda banget deh dengan ikan asin pada umumnya.

ikan asin peda

 
Menurut hasil penelusuran melalui mbah google, ternyata ikan peda biasa dibuat dari ikan kembung. Selain itu ikan peda terdiri dari dua macam yaitu ikan peda merah dan ikan peda putih. Tidak heran saat pertama kali melihat, langsung teringat ikan kembung segar yang biasa dibeli. Sejauh ini umma baru menemukan ikan peda putih, kapan-kapan harus coba nih cari versi merahnya.

Tumis Ikan Asin Peda

Umma menikmati tumis ikan peda betawi pertama kali ketika tinggal di rumah mertua. Bau khasnya benar-benar menggugah selera. Ada bau gurih ikan asin yang bercampur dengan bau pedas cabe bikin menelan ludah.

Bau tersebut mengingatkan umma akan memasakan khas ikan asin di Sidoarjo. Masakan tersebut terbuat dari ikan asin klotok yang dimasak dengan toge ale. Bau ikan asin bercampur dengan cabe selalu membuat nafsu makan bertambah. Belum lagi citarasa toge ale benar-benar terasa lengkap dimulut.

Resep Tumis Ikan Peda Betawi


Untuk masak olahan ikan peda ini sangatlah mudah. Bahan-bahan yang digunakan sangat mudah ditemukan. Selain itu juga tidak ada teknik khusus yang harus dikuasai. Yuk simak bahan dan cara memasak berikut ini:

tumis ikan peda

Bahan :

2 ekor ikan peda
2 papan petai
3 lembar daun salam
2 serai, geprek
3 cm lengkuas, geprek

Bumbu:

10 buah cabe rawit merah
3 buah cabe merah krinting
3 buah cabe hijau besar
3 tomat hijau dan merah
5 buah bawang merah
3 buah bawang putih

Cara Memasak

1. Cuci ikan peda dengan air panas untuk mengurangi rasa asin yang berlebihan, sisihkan;
2. Kupas petai dan iris tipis semua bumbu, sisihkan;
3. Panaskan minyak goreng secukupnya, lalu goreng ikan peda hingga keemasan, tiriskan;
4. Tumis bawang merah, bawang putih, daun salam dan sereh pada minyak sisa goreng ikan sampai harum, lalu tambahkan irisan cabe, petai dan tomat, masak semua bahan hingga matang;
5. Masukkan ikan yang telah digoreng bersama bumbu, masak hingga matang sempurna;
6. Sajikan tumis ikan peda betawi dalam keadaan hangat, pastikan masak nasi yang banyak ya

Hebatnya Profesi Juru Masak

Teknik memasak dengan menggunakan minyak ini baru umma pelajari ketika mempunyai mertua orang betawi. Ada perbedaan yang mencolok dari teknik ini dibanding teknik yang umma gunakan sebelumnya. Termasuk dalam memasak resep tumis ikan peda betawi.

masak pakai minyak
 

Memasakan ikan klotok biasanya umma menggunakan air untuk mematangkan ikan setelah menumis bumbu. Ketika pertama kali memasak ikan peda, umma menggunakan teknik air. Alhasil suami tanpa berucap menunjukkan bahwa ada yang salah dengan teknik yang umma gunakan.

Setelah menggunakan teknik minyak, umma bisa merasakan betul perbedaannya. Citarasa ikan peda dan bumbu seperti terikat menjadi satu. Tekstur ikan peda utuh dan tidak mudah hancur seperti saat menggunakan teknik air. Rasa bumbunya juga benar-benar berbau sempurna.

Teknik ini juga biasa umma gunakan ketika memasak oncom. Makanan ini juga pertama kali umma kenal ketika tinggal di Depok. Meski bahan baku oncom sama dengan tempe gembus (menjes) namun banyak perbedaan mencolok pada keduanya. Lain kali dah umma bagikan resepnya ya ummahat.

oncom tempe gembus

 

Bukan Generasi Micin

Sejak menikah dan memiliki suami beda suku jujur lidah umma ikut beradaptasi. Terlebih lagi ketika dahulu menjadi wanita karir umma jarang sekali main ke dapur. Saat itu santai saja jika tidak cocok dengan masakan mertua. Umma tinggal beli di luar selepas pulang bekerja. Tidak hanya karena masakan beliau yang selalu pedas, umma juga menghindari mengkonsumsi micin.

Pernah di awal pernikahan umma hampir kehilangan kesadaran saat baru masuk kereta. Seketika itu umma memilih tidur hingga sampai stasiun tujuan. Rasa tersebut terus berulang hampir setiap hari hingga membuat umma heran.

Umma sempat berpikir apa gejala tersebut tanda kehamilan yang ditunggu. Sayangnya tespack menunjukkan garis satu yang nyata. Akhirnya umma memilih untuk ke dokter untuk memeriksakan diri. Dokter sempat kaget karena tekanan darah umma tinggi jauh dari kebiasaan.

Umma melalui proses anemnesa yang cukup panjang disertai beberapa pemeriksaan penunjang. Dokter akhirnya memberikan diagnosa bahwa umma sensitif terhadap micin. Umma tidak kaget karena memang jarang mengkonsumi bumbu penyedap tersebut.

Selama umma bertumbuh, ibu juga jarang menggunakan micin untuk memasak. Hal tersebut dikarena ibu juga mengalami hal yang sama selepas menyantap makanan berMSG lebih. Misalnya setelah makan bakso atau mie ayam.

beda daerah beda lidah

 

Lidah dan Wilayah

Umma juga mulai menyadari hal tersebut setelah pindah ke Jabodetabek. Penggunaan penyedap para penjual makanan disini memang tergolong berlebih. Misalnya penjual bakso menambahkan micin tanpa takaran pada mangkok. Giliran umma meminta tanpa micin, kuah bakso tidak terasa bumbunya samasekali.

Kasus lain juga terjadi misalnya pada bumbu dasar merah. Untuk warna merah penjual sering menggunakan cabe kerinting karena mahalnya cabe merah besar disini. Oleh karena itu makanan yang berwarna merah pasti pedas. Berbeda dengan misalnya bumbu bali yang sering dipakai di Jawa Timur yang malah tidak pedas sama sekali.

Wah mungkin tulisan umma ini adalah resep terpanjang yang pernah ditulis ya ummahat. Semoga berkenan juga membaca curhatannya. Selamat memasak resep tumis ikan peda betawi...

Related Posts

Posting Komentar