header umma faha

Laukita menjadi Penikmat Lauk Siap Saji Nan Bergizi

3 komentar
Arawinda penikmat lauk siap saji


Apa kabar ummahat? Tidak terasa sebentar lagi Idul Adha. Siapa nih yang biasanya punya banyak stok daging selepas Hari Raya Kurban? Yang gak dapat sini kumpul, umma bagi lauk siap saji nan bergizi...

Jarang Konsumsi Daging

Umma sempat menyinggung bahwa banyak diantara sodara kita yang terkendala melaksanakan kurban. Keterbatasan biaya seringkali membuat mereka mendapat hewan kurban yang tidak sesuai syariat. Hal tersebut dikarenakan rendahnya literasi dan tergiur dengan rayuan penjual hewan kurban yang nakal.

Data Jumlah Konsumsi Daging di Indonesia

Hal tersebut dikuatkan dengan data dari website resmi BPS yang umma peroleh. Konsumsi daging di Indonesia pada tahun 2021 hanya sebesar 437 783,23 (ton). Nilai tersebut menurun sebesar 13,27 % dibandingkan tahun 2019 (1).

Rendahnya jumlah konsumsi daging disebabkan beberapa faktor antara lain jumlah pendapatan, gaya hidup serta harga komiditas. Rendahnya daya beli umumnya disebabkan rendahnya pendapatan per kapita keluarga. Hal ini ditengarai karena daging bukan makanan pokok yang harus dipenuhi.

Faktor lainnya yaitu karena rendahnya populasi ternak sapi potong produksi dalam negeri. Hal tersebut memainkan peran dalam mempengaruhi harga jual karkas dipasaran. Tidak heran kan pemerintah setiap tahunnya selalu menganggarkan dana untuk impor hewan ternak maupun daging dari luar negeri. 

rendahnya konsumsi daging di Indonesia

Harga Daging

Situasi mendekati Hari Raya Idul Adha seperti saat ini, harga hewan ternak mengalami peningkatan. Hal tersebut karena jumlah permintaan tidak diimbangi dengan jumlah produksi. Apalagi dibeberapa daerah sedang mengalami wabah PMK. Tidak heran jika dilapangan banyak ditemui hewan ternak produktif dijadikan hewan kurban.

Permintaan daging juga mengalami peningkatan signifikan ketika mendekati Hari Raya Idul Fitri. Masyarakat berbondong-bondong menghadirkan sajian berbahan daging sapi khususnya. Sajian yang sangat jarang hadir pada keluarga ekonomi menengah ke bawah.

Protein Hewani

Kita tahu bahwa protein hewani merupakan sumber pangan yang sangat baik. Kandungan protein dalam hewan sangat dibutuhkan untuk masa pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Oleh karena itu kampanye konsumsi daging sebagai sumber protein terus digalakan.

Namun tetap saja konsumsi proten hewani dari daging di Indonesia masih sangat rendah. Kemungkinan masyarakat menganggap protein hewani dari daging dapat digantikan dengan protein hewan dari ikan. Mengingat Indonesia merupakan negara perairan dimana ikan melimpah sehingga lebih dapat dijangkau keluarga ekonomi rendah. 

swasembada daging

Swasembada Daging

Umma sendiri sangat jarang memasukkan menu berbahan daging sapi pada menu harian. Alasan utamanya jelas pastinya karena harganya yang tidak terjangkau. Semoga saja rencana pemerintah mengenai swasembada daging membuahkan hasil.

Umma ingat sekali dahulu saat masa pendidikan, setiap periode pemerintahan selalu digaungkan rencana ini. Namun lagi-lagi tahun berganti belum ada realisasi yang nyata, khususnya pada daging sapi. Padahal konsep swasembada daging ini sangat sederhana dan dicanangkan sejak tahun 1995.

“Konsep swasembada daging sapi adalah ketersediaan daging sapi minimal 90 persen untuk dikonsumsi yang dipasok dari sapi domestik, sementara 10 persen sisanya dipenuhi melalui impor, baik dalam bentuk sapi bakalan maupun daging sapi beku.”(2)

Pencanangan tersebut ternyata hanya sebuah jargon dan wacana hingga tahun 2011. Hal tersebut karena kebijakan pemerintah tidak sesuai, tidak adanya anggaran belanja negara untuk program tersebut dan belum adanya koordinasi perihal impor komiditas yang terkait. (2)

Canggihnya Teknologi

Walah-walah gak heran ya, umma sendiri jarang mengkonsumsi daging sejak kecil. Terlebih lagi, orang tua umma, hanya seorang PNS Guru. Seingat umma, daging itu hadir melimpah saat momen Idul Adha selebihnya umma lupa. Hahaha.

Ketika saat ini umma sudah berkeluarga dan memiliki anak umma juga jarang menghadir daging sapi pada menu harian. Jelas alasan utamanya karena dari sisi harga. Selain itu umma sendiri malas harus masak yang agak ribet di pagi hari yang #hectic.

Umma dan suami merupakan generasi millenial yang tumbuh tanpa sentuhan Master Chef. Tidak afdol jika menikmati daging sapi tanpa bumbu berlimpah nan lekoh. Untuk memasak olahan tersebut pastilah membutuhkan biaya dan waktu yang tidak sedikit. Maka tidak heran kami hanya menikmati pada momen-momen tertentu.
 

industri makanan di jaman digital

Industri Makanan & Generasi Alpha

Jaman memang sudah banyak berubah begitu juga pada industri makan. Saat ini apabila umma dan suami menginginkan olahan rendang, gulai, kari maupun opor tinggal datang saja ke Warung Padang. Industri warung ini bertebaran dan dapat ditemui dalam hitungan meter.

Begitu juga, jika umma dan suami ingin menikmati steak. Tinggal pilih mau ala barbekyu westren atau ala korea. Tinggal datang ke lokasi atau pesan melalui aplikasi. Semuanya tinggal dicocokin dengan selera dan kantong masing-masing tentunya.


Laukita - Lauk Siap Saji Nan Bergizi

Namun kemudahan tersebut sempat tidak terjangkau saat pandemi. Beruntungnya umma mengenal “Laukita” yang merupakan produk lauk siap saji nan bergizi. Apalagi produk frozen food ini sudah memiliki sertifikat halal dan terregistrasi pada BPOM.

Umma berkesempatan mencicipi lauk produksi Umara Group ini dalam varian Daging Balado Limau dan Rendang Paru. Masyallah produk ini sangat mudah disajikan dalam hitungan menit saja. Umma sebagai Smart Hectic Mom sangat terbantu untuk menyajikan daging dalam menu harian.

instagram laukita indonesia

Review Umma - Laukita Indonesia

Umma mendapat kemasan tester dengan ukuran 250gram. Produk frozen ini dikemas dalam plastik bening kedap udara yang cukup tebal. Tidak cukup itu produk ini lalu dimasukkan pada kotak dengan label sesuai variannya.

1. Masaknya Mudah dan Cepat

Umma masak varian Rendang Paru terlebih dahulu untuk sarapan dan bekal suami. Masyallah aroma khas rempah bumbu rendang langsung semerbak memenuhi dapur. Umma memilih metode menghangatkan produk menggunakan wajah panas anti lengket.

Umma hanya membutuhkan waktu 3 menit saja untuk memanaskan produk ini. Umma sampai mengggunakan timer untuk membuktikan kebenaran petunjuk yang tertera pada kemasannya. Benar saja secepat itu produk sudah siap disantap.

rendang paru laukita indonesia
 

2. Porsi Kecil, Rasa Mantap

Pada lain kesempatan saat bibi datang, umma minta bibi untuk mencoba memasak. Bibi terpukau karena semudah itu. Tanpa perlu ribet membuat bumbu maupun memasak.

Rasanya juga mantap hingga ibu mertua minta dibelikan untuk stok sahur. Bumbunya sangat kaya rempah dan meresap hingga ke dalam paru. Ukuran tester ini cukup untuk makan kami bertiga siang itu. Ibu mertua dan bibi auto nambah nasi.

3. Harga Pas dan Pantas

Varian Daging Balado Limau menjadi produk yang umma masak terakhir. Seperti pada ulasan di atas, varian ini juga memiliki cita rasa khas. Saat dimasak, aroma limau langsung keluar bersamaan dengan hawa panas wajan. 

daging balado limau  laukita indonesia

4. Beneran Daging Asli

Lagi, lagi umma terpukau dengan produk yang dapat diperoleh di supermarket online maupun offline ini. Pilihan daging yang digunakan pada varian balado ini sangat empuk. Langsung meleleh dalam mulut ketika dimakan.

Pada varian ini bumbunya memang tidak berlimpah. Namun cukup untuk membuat daging ini bercitarasa mantap. Potongan cabe yang menyertai membuat nikmat sekali ketika disantap dengan nasi.

Let’s Join Smart Hectic Mom

Umma sendiri tidak pandai memilih bahkan memasak daging. Pastilah produsen sudah melakukan riset untuk menggunakan daging pilihan untuk setiap menunya. Untuk olahan citarasa khas Indonesia yang mau disajikan di pagi hari yang #hectic produk ini wajib dicoba.

join smart hectic mom

 

Kali aja setelah mencoba bisa ketagihan. Ummahat juga bisa mendapat cuan apabila bergabung dengan komunitas Smart Hectic Mom. Tunggu apalagi gabung segera ya, jangan biarkan hanya Arawinda yang menikmati lauk siap saji ini.













Referensi
1. Badan Pusat Statistik. 2021. Produksi Daging Sapi menurut Provinsi (Ton), 2019-2021. https://www.bps.go.id/indicator/24/480/1/produksi-daging-sapi-menurut-provinsi.html diakses Selasa 5 juli 2022 pukul 19.23.

2. Rihan, Ifebri. 2017. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kegagalan Swasembada Daging Sapi Dan Kerbau Nasional. Masters thesis, Universitas Andalas. http://scholar.unand.ac.id/25600/2/BAB%20I%20.pdf diakses Rabu 6 Juli 2022 pukul 13.32.


Related Posts

3 komentar

  1. sepertinya semua ibu ibu wajib stock dirumah nih. selain mudah masaknya, juga enak rasanya. Ada label halal juga mashaAllah.

    BalasHapus
  2. Menggoda sekali ini menunya Mba. Langsung aku cek Ig nya 🤣

    BalasHapus
  3. Waj solusi praktis, jadi pengen nyobain hehee

    BalasHapus

Posting Komentar