header umma faha

Tips dan Trik Cara Memilih Hewan Kurban Yang Baik ala Umma FaHa

6 komentar

Cara memilih hewan kurban yang baik

Apa kabar ummahat? Gimana udah mulai puasa Dzulhijjah? atau ambil puasa Arafah saja? Semoga apapun itu dimudahkan dan dilancarkan ya. Kali ini umma mau berbagi tips dan trik cara memilih hewan kurban yang baik.

Perintah Berkurban

Sebelum kita memilih hewan, umma mau kasih tahu bahwa kurban berasal dari bahasa Arab Udh-hiyah yang artinya hewan ternak yang disembelih pada hari Idul Adha dan hari Tasyriq. Perintah ini diabadikan pada surat Ash Safaat 102 sebagai berikut:

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar" (QS 37:102).


Relawan Pemeriksa Hewan Kurban

Umma jadi inget ketika masih bertugas, pasti setiap mendekati Idul Adha menjadi relawan untuk pemeriksaan hewan kurban. Kegiatan tahunan ini, umma lakukan sejak semester ketiga di Perguruan Tinggi. Kami bertugas melakukan pemeriksaan antemortem (sebelum disembelih) dan post mortem (setelah disembelih).

Aktivitas ini terlihat sepeleh untuk sebagian orang awam yang melihat. Kami datang bergerombol ke lokasi penjualan hewan ternak. Kami melihat sekeliling lalu kemudian menanyakan beberapa pertanyaan. Tidak lebih dari satu jam lalu pergi.

Pemeriksaan antemortem sebenarnya tidak sederhana itu. Ada banyak pemeriksaan fisik maupun penunjang yang dilakukan. Namun biasanya petugas seperti kami secara umum sudah hafal tanda hewan sehat dan tidak.

Cerita relawan pemeriksaan hewan kurban

Semua tanda tidak sehat itu akan kasat mata. Apabila ada hewan kurban yang ditawarkan menunjukkan gejala tidak sehat, kami akan menyarankan untuk dipisahkan dengan hewan yang sehat. Pada kunjungan tersebut tugas pengawasan yang kami gunakan.

Kami juga akan melakukan pemeriksaan antemortem mendalam di lokasi penyembelihan. Bagi kami yang berprofesi sebagai dokter hewan, pemeriksaan ini sangat penting. Selain untuk menjaga kualitas hewan kurban, pemeriksaan tersebut juga untuk menyatakan sah tidaknya hewan tersebut untuk dikurbankan.

Pada saat hari penyembelihan, pemeriksaan post mortem juga perlu dilakukan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa kualitas daging dari hewan kurban yang akan dibagikan nantinya. Hal tersebut dilakukan untuk menjaga kesehatan manusia yang akan mengkonsumsi daging kurban.

Cara Memilih Hewan Kurban yang Baik

Untuk ummahat yang tidak setiap hari melihat hewan ternak butuh belajar cara memilih hewan kurban yang baik. Tidak mau kan niat berkurbannya batal karena salah memilih hewan kurban. Batal bagaimana bisa umm?

Belajar Sebelum Membeli

Umma jadi ingat ada seekor kambing yang belum cukup umur. Saat kami melakukan pemeriksaan gigi susu bagian depan dipatahkan. Terlihat bahwa penjual melakukan kecurangan untuk mengelabui pembeli. Sayangnya pemiliknya tidak hadir disana sehingga tidak tahu bahwa hewan tersebut tidak sah.

Ada cerita lain juga, ada seekor sapi dengan besar tubuh rata-rata. Sapi berwarna coklat tersebut sudah cukup umur. Sekilas sapi tersebut sangat sempurna untuk menjadi hewan kurban. Saat kami lakukan pemeriksaan, sayangnya hewan tersebut cacat.

Sapi tersebut tidak sempurna dibagian reproduksinya. Seketika kami hubungi pemiliknya dan menyampaikan hasil pemeriksaan kami. Sayangnya pemilik tidak bisa menukar sapi tersebut dengan hewan lain. Oleh karena itu sang pemiliki mengikhlaskan bahwa sapi disembelih dengan niat bersedekah.

Agar dapat hewan kurban yang baik

Berdasarkan hal tersebut, para pemilik harus mengubur niatnya berkurban. Meski pahala merupakan urusan Allah Subhana Wa Ta’ala namun pemilik jadi tidak bisa menyempurnakan ibadahnya. Terlebih lagi apabila kejadian ini menimpa pada pemilik harus menabung untuk melaksanakan ibadah kurban.

Wabah PMK

Mewabahnya kasus Penyakit Mulut dan Kuku pada hewan ternak di beberapa daerah sempat membuat profesi kami kelabakan. Mengingat bahwa penyakit ini disebabkan oleh virus yang gampang sekali menyebar. Apalagi model peternakan rakyat di Indonesia lebih banyak berkonsep open house.

Ketika wabah ini terkonfirmasi, perhimpunan dan dinas yang terkait langsung berkoordinasi untuk bekerja. Tidak jarang, banyak kolega yang harus bermalam di kandang untuk melakukan pencegahan. Syukurlah pemerintah bertindak dengan cepat sehingga penyakit ini tidak menyebarkan lebih luas.

Cara Memilih Hewan Kurban yang Baik

Secara umum, hewan yang akan dijadikan kurban haruslah sehat dan halal secara Islam. Namun mengingat banyak kasus tidak sahnya hewan yang umma temui dilapangan. Ummahat wajib belajar cara memilih hewan kurban yang baik sesuai dengan ketentuan. Adapun syaratnya sebagai berikut:

1. Menanyakan asal lokasi hewan kurban

Jika ingin berkurban selain dapat mengidentifikasi hewan sehat juga perlu melakukan investigasi pada penjual. Misalnya dengan menanyakan lokasi asal hewan yang mereka tawarkan. Hal tersebut untuk mencegah hewan yang akan dibeli memiliki potensi membawa penyakit.

2. Hewan Sehat

Sebagian besar ciri-ciri hewan sehat kasat mata. Ummahat bisa melihat secara sekilas saat mendatangi lokasi penjualan hewan kurban. Adapun hewan yang sehat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

• Bulu bersih dan mengkilat
• Gemuk dan lincah
• Muka cerah
• Nafsu makan baik
• Lubang kumlah (mulut, mata, hidung, telinga dan anus) bersih dan normal
• Suhu badan normal 37 derajat celcius. Tidak demam

3. Tidak Cacat

Ingat kasus yang umma temui diatas kan umm. Untuk poin ini ummahat bisa meminta paksu atau penjual untuk membantu. Hal tersebut karena seringkali hewan yang dijual diletakkan secara berdekatan atau sedang duduk sehingga tidak bisa langsung terlihat. Adapun ciri hewan yang kurban yang baik yaitu sebagai berikut:

• Hewan tidak pincang
• Hewan tidak buta
• Telinga hewan tidak rusak ( tetapi kesepakatan ulama bahwa bekas Eartag atau penanda lainnya bisa digunakan untuk kurban / bukan suatu kecacatan )
• Jantan (tidak dikastrasi/kebiri)
• Testis/ buah zakar masih lengkap (2 buah), bentuk dan letak simetris.
• Tidak kurus
Domba kadang terlihat gemuk karena rambutnya yang tebal. Umma bisa memegang bagian atas ekor untuk memastikannya. Pada sapi bagian legok lapar ini dapat dengan mudah terlihat langsung. Namun pada domba dan kambing harus dipegang untuk memastikan.

4. Cukup umur :

Sekali lagi jangan tertipu oleh tipu muslihat penjual ya. Istilah “poel” yang sudah umum atau berarti sudah tanggal buka berarti patah namun sudah berganti gigi. Usahakan melihat referensi agar bisa membedakan jenis gigi susu dan dewasa saat akan membeli hewan kurban. Adapun cukup umur pada hewan ditandai sebagai berikut:

• Kambing/ domba usia 1 tahun ke atas. Umur lebih dari 1 (satu) tahun ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap
• Sapi/ kerbau usia 2 tahun ke atas: Umur lebih dari 2 (dua) tahun ditandai dengan tumbuhnya sepasang gigi tetap.
• Unta minimal usia 5 tahun keatas

5. Sesuaikan dengan Kantong

Harga hewan kurban yang ditawarkan para penjual sangat bervariasi. Tidak sedikit orang yang harus menabung untuk menjalankannya. Hal tersebut dikarena ibadah ini berbeda dari ibadah lain yaitu dilakukan hanya setahun sekali.

Setiap tahun harga hewan kurban selalu mengalami peningkatan. Terlebih ketika wabah PMK seperti saat ini. Oleh karena itu jika memiliki niat berkurban sebaiknya melakukan survei harga hewan kurban terlebih dahulu.

Skema menabung untuk kurban

Setelahnya ummahat bisa mengalokasi dana untuk menabung khusus untuk niat berkurban. Seringkali umma dulu menemukan ada hewan betina produktif yang dipotong sebagai hewan kurban. Misalnya pada sapi atau kerbau yang melahirkan kurang dari 5 kali atau berumur dibawah 8 tahun. Ketika kami mengajukan pertanyaan pada pemilik, seringkali dijawab karena keterbatasan dana.

Hal tersebut memang tidak dilarang oleh syariat, namun sebaiknya tidak dilakukan ya. Hal tersebut dalam rangka Pelestarian dan Pemanfaatan Sumber Daya Genetik Ternak Ruminansia. Biar tahun mendatang, Indonesia tidak perlu import ternak maupun daging dari luar negeri.

Ketika uang sudah terkumpul, ummahat dapat segera berkunjung ke lokasi yang menyediakan hewan kurban. Kunjungilah beberapa lokasi yang menjual hewan kurban untuk mendapat banyak pilihan. Jika sudah menemukan hewan yang sesuai kantong segera pastikan hewan tersebut juga sesuai ketentuan syariat.

Pada dasarnya, membeli hewan kurban bukanlah suatu keterpaksaan, namun keikhlasan bagi yang dimampukan. Ukuran hewan ternak tidak ada dalam syariat, oleh karena itu jangan jadikan hal tersebut penghalang bagi ummahat untuk menunda niat baik. Tutup mata, tutup telinga sejenak lalu buka hati. Hembuskan nafas dan ucapkan basmalah.

Penutup

Semoga tips dan trik dari umma mengenai cara memilih hewan kurban yang baik, mudah dipahami ya. Meski banyak curhatnya , semoga ada kebaikan dari cerita pengalaman umma selama bertugas. Semoga dilancarkan dan dimudahkan. Selamat berkurban ummahat...

Related Posts

6 komentar

  1. Barakallah mba, jadi tambah ilmu ini... ternyata ada ya pemeriksaan khusus buat hewan kurban yang dilakukan profesional, baru tahu aku...

    BalasHapus
  2. Mantap pas nih momennya ya mau idul adha hehe, kalau aku tim yang pasrah dipilihin panitia btw bun hehe

    BalasHapus
  3. Ayo berkurban... bismillah semoga tahun ini bisa berkurban

    BalasHapus
  4. kasihan banget ya, giginya ditanggalkan biar mengelabui pembeli.. duh jahat banget itu. sudah menyakiti hewan dan dzolim sm pembeli.. tapi artikelnya bermanfaat umma, jadi aware dengan hewan kurban

    BalasHapus
  5. Barakallah, manfaat sekali tulisannya umma. Jadi dapat ilmu baru..

    Btw, tahun ini di kampungku gak ada acara penyembelihab hewan kurban. Sudah instruksi dari pemda. Karena banyak ternak yang mati gara2 kena penyakit ini.. :(

    BalasHapus
  6. Wah, bagus banget mbak pemilihan konsep artikelnya. Pas dengan timingnya mau hari raya kurban.

    BalasHapus

Posting Komentar